Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Polisi Pastikan Telepon Genggam Brigadir J Belum Ditemukan

Polisi menyatakan telepon genggam Brigadir J hingga saat ini belum ditemukan.

23 Agustus 2022 | 17.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (kiri), Komisioner Komnas HAM Choirul Anam (tengah) dan Beka Ulung Hapsara (kanan) saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2022. Rapat tersebut membahas mengenai kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mabes Polri mengatakan handphone asli milik Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hingga saat ini masih belum ditemukan sejak peristiwa pembunuhannya di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jumat, 8 Juli lalu. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengkonfirmasi pernyataan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Komnas HAM mengatakan ponsel yang disita penyidik saat ini bukan milik Yosua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ya betul (bukan ponsel Brigadir Yosua), sesuai yang sudah disampaikan Kabareskrim dan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim,” kata Dedi saat dikonfirmasi, Selasa, 23 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dedi mengatakan saat ini ada dua ponsel Brigadir Yosua yang sudah disita polisi di Laboratorium Forensik (Labfor). Akan tetapi, dua ponsel tersebut bukan milik Brigadir Yosua karena tidak ditemukan data percakapan di kedua hp tersebut.

“Karena dari hasil Labfor hp tersebut tidak ditemukan record komunikasi,” katanya.

Dedi mengatakan saat ini tim khusus Polri masih mencari keberadaan ponsel asli Brigadir Yosua.

Sebelumnya, Komnas HAM mengatakan ponsel milik Brigadir Yosua dihilangkan usai dibunuh di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli lalu.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam rapat dengan Komisi III DPR Seni kemarin mengatakan bahwa mereka belum bisa memeriksa percakapan Brigadir J sebelum kejadian pembunuhan itu karena keberadaan ponsel asli Yosua masih belum diketahui.

Anam menyatakan bahwa pihaknya sudah memeriksa tim Laboratorium Forensik Polri beberapa waktu lalu. Saat itu, Komnas HAM disodori telepon genggam iPhone 13 Pro Max. Sedangkan, menurut Anam, mengatakan telepon genggam Brigadir J bermerek Samsung dan merek asal China.

"Ini (keterangan polisi) ditengarai hp Yoshua, padahal keterangan yang kami dapatkan hp Yoshua tidak model begini, hp Yoshua itu Samsung, terus hp China, ini (yang diberikan kepolisian) model HP J (iPhone 13 Pro Max) yang seolah-olah enggak bisa dibuka," kata Choirul Anam saat rapat kerja di Komisi III DPR RI, Senin, 22 Agustus 2022.

Keberadaan telepon genggam Brigadir J ini dianggap penting untuk mengetahui latar belakang peristiwa pembunuhannya. Hingga saat ini, polisi masih belum mengungkap motif pembunuhan Yosua oleh Ferdy Sambo cs. 

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus