Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan ada momen cekcok sebelum Kenzha Ezra Walewangko, mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), tewas di kampusnya di Cawang, Jakarta Timur pada Selasa, 4 Maret 2025
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ade menuturkan polisi telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini, salah satunya EFW, rekan korban. EFW menuturkan ia mulanya sedang minum arak Bali dengan ketiga temannya sekitar pukul 16.30. Saat hendak membeli lagi minuman tersebut, ia bertemu dengan korban di pintu gerbang kampus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat itu korban bertanya saksi EFW hendak pergi ke mana. "Saksi menjawab 'Mau beli arak Bali'. Kemudian saksi dan korban pergi bersama berjalan kaki untuk membeli minuman di sebuah toko minuman di Sutoyo, Cawang," kata Ade Ary melalui keterangan tertulis pada Jumat, 7 Maret 2025..
Seusai membeli minuman, saksi dan korban minum bersama dengan rekan-rekannya, A, H, K, J, S, dan R di taman perpustakaan kampus UKI. Sekitar pukul 18.00 WIB, korban terlibat cekcok mulut. Namun, saksi mengaku tidak tahu apa penyebabnya. "Setelah itu, suasana kembali mereda. Saksi, korban beserta temannya kembali minum bersama," kata Ade Ary.
Berselang 1,5 jam, tepatnya sekitar pukul 19.30 WIB, cekcok mulut kembali terjadi. Kejadian ini pun dilerai oleh petugas keamanan kampus.
Berdasarkan keterangan EFW, dia memapah korban ke arah pintu keluar kampus. Begitu sampai di pintu keluar, EFW meninggalkan korban, karena mengira dia akan mengambil sepeda motornya untuk pulang.
Namun, pada saat EFW kembali ke arah saung, ternyata korban tidak mengarah ke sepeda motornya. "Melainkan ke arah pagar sambil berteriak dan mengoyak-oyak pagar, sampai akhirnya korban terjatuh bersama dengan pagar ke arah depan," ujar Ade Ary.
Korban kemudian diangkat oleh seseorang yang tidak dikenal oleh EFW. Saat itu, wajah dan hidung korban mengeluarkan darah. "Kemudian dibawa ke IGD RS UKI Cawang Jakarta Timur."
Hingga saat ini, Polres Jakarta Timur masih menyelidiki kejadian tersebut. Kapolres Jaktim Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, pihaknya menerima laporan terkait tewasnya Kenzha setelah kejadian. "Masih dalam tahap penyelidikan dan pendalaman," kata dia saat dikonfirmasi Tempo pada Jumat, 7 Maret 2025.