Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Operasi Kapolri Inspektur Jenderal Imam Sugianto menduga perpanjangan Otonomi Khusus atau Otsus Papua oleh pemerintah menjadi alasan masifnya penyerangan KKB di Papua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebab, menurut Imam, ada peningkatan eskalasi kejadian lantaran sudah mendekati diberlakukannya Otsus Papua. "Pola-pola penyaluran dana otsus itu kan dibuat supaya tepat sasaran dengan pembangunan masyarakat di Papua sana. Itu mereka terusik," ujar dia saat dikonfirmasi pada Rabu, 28 April 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena terusik, kata Imam, mereka yang diduga menolak Otsus Papua, membuat gerakan di wilayah tak terpantau oleh aparat.
"Nah kontak tembak yang terjadi terakhir tadi karena memang kami sudah mau kejar kelompok yang ada di Ilaga itu dengan mengerahkan pasukan cukup banyak lah," kata Imam.
Sejak awal April 2021, aksi penyerangan kerap terjadi. Kepolisian Daerah Papua menyatakan ada empat korban atas peristiwa penyerangan tersebut.
Yakni dua orang guru bernama Oktovianus dan Yonatan, Kepala BIN Daerah Papua Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, dan satu orang personel polisi dari Korps Brigade Mobil (Brimob), serta aksi pembakaran gedung sekolah.
ANDITA RAHMA