Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta-Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo menuturkan Rumah Tahanan (Rutan) Maesa Palu akan digunakan untuk menampung warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Palu, Donggala, dan Parigi yang sudah kembali pascagempa bumi dan tsunami.
Para narapidana terpaksa ditampung di Rutan Maesa karena enam lapas di wilayah Palu belum dapat berfungsi secara optimal. “Nanti ada back up personel yang diminta ke Kapolda Sulawesi Tengah untuk membantu pengamanan di Rutan Maesa karena akan dijadikan penampungan sementara napi-napi yang sudah kembali,” ujar Dedi di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Oktober 2018.
Baca: 1.425 Napi Lapas Palu Belum Kembali Pasca Gempa Donggala
Menurut Dedi belum semua warga binaan kembali atau melapor untuk masuk lapas. Berdasarkan data Polri sampai Selasa, 9 Oktober 2018, di Lapas Palu hanya 27 warga binaan yang melapor dari total 561 penghuni. Artinya masih ada 534 warga binaan yang belum kembali atau melaporkan akan kembali.
Di Lapas Donggala pun hanya 49 narapidana yang sudah melapor dari jumlah penghuni 342. Sisa 293 warga binaan dinyatakan belum melapor. Adapun di Lapas Parigi dari 380 warga binaan, sudah setengahnya kembali dan 76 lainnya masih belum melapor untuk kembali. “Di Rutan Maesa Palu sendiri sebenarnya juga masih ada 333 napi yang belum kembali. Padahal sebelum terjadinya gempa jumlah penghuninya 465,” kata Dedi.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM yang dihimpun dari enam unit pelaksana teknis Lapas Palu, Lapas Perempuan Palu, Rutan Palu, Rutan Donggala, Cabang Rutan Parigi, dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Palu, total ada 204 warga binaan yang berada di dalam. Sedangkan yang sudah melaporkan diri ada 364 orang. Sementara yang belum diketahui ada 1096 orang warga binaan.
Simak: Gempa Palu, Tahanan dan Napi Boleh Keluar Penjara Selama Sepekan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini