Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Syahroni B. Daud, 49 tahun, menyatakan menyesal telah menyebarkan kabar bohong peredaran telur palsu di sejumlah wilayah Indonesia lewat rekaman video yang viral.
"Saya sekali lagi mohon maaf salah dalam mengasumsikan telur ini palsu," kata Syahroni di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, hari ini, 27 Maret 2017. Dia diminta bicara dalam acara konferensi pers di kantor Unit PD Pasar Johar Baru, yang diadakan oleh Direktorat Tindak Pidana Cyber Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI.
Dia lantas menceritakan awal beredarnya kabar telur palsu dan rekaman video tersebut. Ketika itu, menurut Syahroni, anaknya membeli telur yang bentuknya mirip ciri-ciri telur palsu seperti informasi pesan berantai yang beredar via WhatsApp.
"Saya tes dulu ketika dapat (telur beli) dari KJP (Kartu Jakarta Pintar) sama enggak seperti yang ada di WhatsApp."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Tak Ada Penurunan Konsumsi Telur Setelah Viral Video Telur Palsu
Dia lantas pergi ke Pasar Johar Baru untuk menunjukkan hasil pengujian. Di sana, Syahroni menyebarkan bahwa ada telur palsu kepada beberapa pembeli dan penjual di pasar tersebut. Ia bahkan turut mempraktikkan cara membuktikan bahwa itu telur palsu seperti petunjuk dalam kelompok obrolan WhatsApp.
Rekaman video aksi Syahroni membuktikan adanya telur palsu di Pasar Johar Baru tersebut beredar lewat YouTube dan menjadi viral. "Ilmu saya sangat sedikit dan telur yang beredar di masyarakat ini benar-benar asli, tidak ada yang palsu," tutur Syahroni.
Syahroni mengaku tak tahu siapa yang merekamnya di pasar. Ia meminta masyarakat tak mempercayai isu telur palsu. Bahkan, menurut dia, kualitas telur yang dibeli dengan fasilitas KJP mutunya lebih baik dibandingkan dengan yang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini