Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Pria di Video Viral Sebut Isu Telur Palsu Berita Bohong

Dia menceritakan, awal beredarnya kabar telur palsu dan rekaman video yang viral. Syahroni meyakinkan pembeli dan penjual di pasar soal telur palsu.

27 Maret 2018 | 20.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memastikan tidak ada telur ayam palsu yang beredar di pasar-pasar seperti dalam video yang viral di media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Syahroni B. Daud, 49 tahun, menyatakan menyesal telah menyebarkan kabar bohong peredaran telur palsu di sejumlah wilayah Indonesia lewat rekaman video yang viral.

"Saya sekali lagi mohon maaf salah dalam mengasumsikan telur ini palsu," kata Syahroni di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, hari ini, 27 Maret 2017. Dia diminta bicara dalam acara konferensi pers di kantor Unit PD Pasar Johar Baru, yang diadakan oleh Direktorat Tindak Pidana Cyber Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI.

Dia lantas menceritakan awal beredarnya kabar telur palsu dan rekaman video tersebut. Ketika itu, menurut Syahroni, anaknya membeli telur yang bentuknya mirip ciri-ciri telur palsu seperti informasi pesan berantai yang beredar via WhatsApp.

"Saya tes dulu ketika dapat (telur beli) dari KJP (Kartu Jakarta Pintar) sama enggak seperti yang ada di WhatsApp."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BacaTak Ada Penurunan Konsumsi Telur Setelah Viral Video Telur Palsu

Dia lantas pergi ke Pasar Johar Baru untuk menunjukkan hasil pengujian. Di sana, Syahroni menyebarkan bahwa ada telur palsu kepada beberapa pembeli dan penjual di pasar tersebut. Ia bahkan turut mempraktikkan cara membuktikan bahwa itu telur palsu seperti petunjuk dalam kelompok obrolan WhatsApp.

Rekaman video aksi Syahroni membuktikan adanya telur palsu di Pasar Johar Baru tersebut beredar lewat YouTube dan menjadi viral. "Ilmu saya sangat sedikit dan telur yang beredar di masyarakat ini benar-benar asli, tidak ada yang palsu," tutur Syahroni.

Syahroni mengaku tak tahu siapa yang merekamnya di pasar. Ia meminta masyarakat tak mempercayai isu telur palsu. Bahkan, menurut dia, kualitas telur yang dibeli dengan fasilitas KJP mutunya lebih baik dibandingkan dengan yang lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus