Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Rumah TKP Temuan Mayat Bapak-Anak di Koja Berantakan, Perabotan Elektronik Tak Menyala

Mayat bapak-anak, Hamka Rusdi dan Abid Qushayyi, ditemukan sudah membusuk dari dalam rumah.

30 Oktober 2023 | 14.04 WIB

Warga memadati rumah HR, seorang pria berusia 50 tahun yang ditemukan tewas bersama balitanya, AQ, yang berusia 2 tahun, Ahad, 29 Oktober 2023. Jasad mereka ditemukan pada hari Sabtu usai sebelumnya tercium bau busuk dari dalam rumah di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Perbesar
Warga memadati rumah HR, seorang pria berusia 50 tahun yang ditemukan tewas bersama balitanya, AQ, yang berusia 2 tahun, Ahad, 29 Oktober 2023. Jasad mereka ditemukan pada hari Sabtu usai sebelumnya tercium bau busuk dari dalam rumah di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rumah di kawasan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara mendapatkan sorotan sejak Sabtu lalu. Pasalnya, ditemukan mayat bapak-anak, Hamka Rusdi dan Abid Qushayyi, yang sudah membusuk dari dalam rumah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Setelah seminggu lebih menahan aroma menyengat, akhirnya masyarakat memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. Seorang warga yang berhasil pertama kali menembus rumah itu dan menemukan mayat bapak-anak tersebut menyebut keadaan rumah berantakan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Berantakan. Memang posisinya berantakan semua. Pokoknya saya pertama dateng, berantakan," kata Bambang saat ditemui di kediamannya, Minggu, 29 Oktober 2023.

Bambang menyebut hanya dirinya dan seorang anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang berhasil masuk untuk pertama kali ke rumah Hamka yang terpusat di lantai dua. Selain mereka berdua, jelas Bambang, ada tiga orang lain yang menunggu di lantai satu, dekat tempat parkir mobil dan sepeda motor. 

Saat masuk ke dalam rumah, Bambang menjelaskan dirinya tak begitu memerhatikan kondisi apakah ada darah atau tidak. "Enggak perhatiin (darah), soalnya udah gak kuat baunya. Masker aja tembus ya. Makanya saya turun," ujarnya. 

Bambang menjelaskan pada malam hari, kondisi rumah Hamka gelap. Hal ini disebabkan karena tak ada lampu yang menyala.  "Kalau awal-awal lampu Mati tapi (setelah evakuasi) kemarin dinyalain," ucapnya. 

Tak hanya lampu di halaman rumah yang padam, Bambang menjelaskan lampu di dalam rumah Hamka tak dinyalakan saat dirinya berhasil mendobrak masuk.  Televisi dan berbagai peralatan elektronik lain, jelas Bambang, juga tidak ada yang diaktifkan. 

"Enggak ada (elektronik yang menyala). Pokoknya di situ dalam keadaan berantakan," tuturnya. 

Saat masuk ke dalam rumah itu, Bambang melihat Hamka, 50 tahun, meninggal dalam keadaan telungkup. Selain itu, istri Hamka ditemukan lemas di atas sofa ruang tamu sementara anak bungsunya yang tewas, Abid, 2 tahun, dan anak sulung yang masih hidup ditemukan di kamar tidur. 

 

Savero Aristia Wienanto

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus