Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Satgas Pangan Polri: Hoax Telur Palsu Rugikan Pedagang

Polri telah memeriksa salah satu pelaku yang telah menyebarkan video hoax telur palsu di Sumbawa.

21 Maret 2018 | 16.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memastikan tidak ada telur ayam palsu yang beredar di pasar-pasar seperti dalam video yang viral di media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Tugas Pangan Kepolisian RI Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan menyebarnya berita bohong atau hoax tentang telur palsu telah merugikan peternak telur hingga 40 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sangat merugikan peternak," ujarnya di Markas Besar Polri pada Kamis, 21 Maret 2018. Informasi tak benar itu, kata Setyo, membuat masyarakat khawatir membeli telur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hoax tentang telur palsu bermula dari viralnya sebuah video di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang laki-laki menguji telur dengan membuka cangkangnya hingga memeriksa putih dan kuning telur.

Video tersebut diketahui diambil di Pasar Johar Baru, Jakarta. Laki-laki tersebut mengatakan telur itu palsu lantaran terbuat dari bahan silikon yang kenyal dan dilapisi plastik.

Setyo mengatakan sejumlah asosiasi pangan pun telah melaporkan dan mengeluh kerugian yang diakibatkan beredarnya hoax telur palsu tersebut. Di Blitar, Setyo mencontohkan, pedagang telur mengalami kerugian omzet mencapai 30-40 persen.

Polri kembali menegaskan dan menjamin tidak ada telur palsu karena butuh teknologi canggih dan biaya mahal. "Sedangkan harga telur berapalah," kata Setyo.

Setyo mengatakan dugaan motif hoax ini hanya untuk menakut-nakuti masyarakat. Namun hal ini tidak bisa disepelekan.

Satgas Pangan pun akan meminta tim Cyber Bareskrim mengusut video tersebut beberapa waktu lalu. Menurut Setyo, sudah ada penyebar hoax yang diperiksa. "Di Sumbawa sudah ada yang diperiksa," ucapnya.

Penyebar video telur palsu itu, kata Setyo, melakukannya dengan motif hanya iseng. Namun kepolisian akan terus mengembangkan penyidikan karena kejadian ini bisa mengancam tenaga kerja dan kestabilan ekonomi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus