Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saung-saung mewah di dalal Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat akhirnya dibongkar Selasa, 24 Juli 2018. Pembongkaran yang dilakukan petugas gabungan dari Lapas dan Rutan Sukamiskin itu dimulai sekitar pukul 17.25 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tampak puluhan petugas masuk lewat pintu utama Lapas Sukamiskin. Tak berapa lama kemudian beberapa kendaraan jenis pick up keluar masuk membawa muatan bongkahan saung dan aneka barang dari dalam lapas.
Tampak pula barang hasil bongkar-bongkar itu, di antaranya, tiang saung dan bagian atap saung yang sudah dibongkar. Berdasarkan hitungan Tempo, hingga pukul 20.30 WIB, sudah ada 10 mobil pick up dan satu mobil truck yang keluar dari dalam lapas mengangkut reruntuhan saung itu.
"Iya betul (pembongkaran saung)," ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Lapas Sukamiskin, Kusnaeli melalui pesan singkat yang diterima Tempo, Selasa, 24 Juli 2018.
Dalam investigasi Tempo, saung-saung mewah ini berdiri di lokasi yang dinamakan Taman Bung Karno. Taman ini adalah fasilitas paling mewah di Lapas Sukamiskin. Adapun dalam saung-saung itu ada perabot sofa berbusa tebal, kulkas mini, tempat air minum dan pengeras suara. Ada lemari kayu di beberapa saung. Lantaiya berlapis keramik.
Ada pula saung berbentuk panggung. Sebagian bertirai bambu untuk menyamarkan pandangan dari luar.
Menurut Kusnaeli, pembongkaran saung mewah itu berdasarkan perintah dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, sebagai buntut dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) terhadap Kalapas Sukamiskin Wahid Husen, pekan lalu.
"Sesuai yang ada di saung, kita bongkar. Ini sesuai dengan perintah pimpinan," katanya. "Yang bongkar satgas kamtib gabungan lapas dan rutan se-Jawa barat."
Hingga berita ini diturunkan, kendaraan yang mengangkut barang-barang hasil pembongkaran itu masih terus hilir mudik memasuki bagian dalam Lapas Sukamiskin.