Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Soal Ancaman TPNPB OPM yang Bakal Serang Pos Militer di Intan Jaya, TNI Sebut Tak Akan Tambah Pasukan

TNI pastikan tak ada penambahan pasukan ihwal pernyataan TPNPB-OPM yang bakal menyerang pos militer RI dalam sebulan ke depan.

20 Juli 2024 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu, 10 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menanggapi soal kemungkinan penambahan pasukan di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah sehubungan dengan pernyataan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang bakal menyerang pos militer RI dalam sebulan ke depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tidak ada penambahan pasukan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi kepada Tempo, Jumat, 19 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kristomei menyebut seperti biasa, TNI selalu siaga melindungi dan membantu kesulitan masyarakat. Selain itu, klaim dia, situasi di Sugapa sudah berangsur-angsur pulih dan kondusif.

"Itu kan hanya hoaks yang sengaja ditebarkan oleh OPM untuk menakut-nakuti masyarakat, supaya masyarakat Papua menjadi takut bekerja, takut ke sekolah dengan melakukan teror, bakar sekolah, menyebarkan informasi yang mengancam, dan sebagainya," beber Kristomei.

Sebelumnya, juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan pihaknya telah menyerang pos militer Indonesia yang berada dekat Bank Papua di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah pada Rabu, 17 Juli 2024 pukul 21.00. Penyerangan tersebut dilakukan oleh TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, berdasarkan laporan dari Enos Tipagau (Komandan Operasi TPNPB Batalyon Angin Bula) dan Afrianus Bagubau (Wakil Komandan Batalyon Kinogo).

Sebby menyebut aksi penyerangan dan baku tembak itu terjadi selama satu jam lebih. "Berakhir pada pukul 12.10 menit," kata Sebby dalam keterangan resminya.

Dalam penyerangan tersebut, kata Sebby, Panglima Daerah Intan Jaya Bridjen Undius Kogoya telah menurunkan pasukan TPNPB dari empat batalion. Penerjunan pasukan ini demi melakukan serangan lanjutan dalam misi operasi di pusat Sugapa.

Selain itu, untuk menyerang seluruh pos militer Indonesia dari ujung bandara pesawat hingga di Kampung Titigi selama satu bulan ke depan. "Dan siap ambil alih kota," klaim Sebby.

Oleh sebab itu, Undius Kogoya memerintahkan semua aktivitas sipil dan pemerintah segera dihentikan mulai Kamis, 18 Juli 2024. Ini agar tidak ada korban jiwa selama pihaknya menyerang seluruh pos militer Indonesia di Intan Jaya.

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus