Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jalan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, kembali dijadikan lokasi praktik prostitusi liar. Lokasi itu sempat viral pada pertengahan 2024 karena banyak kondom atau alat kontrasepsi yang berserakan di sepanjang RTH tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satpol PP Jakarta Barat melakukan razia di lokasi tersebut dan menemukan sejumlah pekerja seks komersial (PSK) yang tengah menunggu pelanggan pada Selasa malam, 11 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah PSK yang terjaring razia dibawa ke Dinas Sosial setempat. Beberapa di antara mereka menangis histeris dan berusaha kabur dari penertiban petugas, tapi gagal. "Saya udah punya dua anak Pak, udah punya anak," teriak seorang PSK yang kabur dan terjatuh di tengah lalu lintas Jalan Tubagus Angke.
Untuk tempat para PSK dalam melayani para pelanggan, ada tiga tenda yang terbuat dari terpal dengan sanggaan tongkat kayu. Namun, tenda yang berjejer di sepanjang RTH Tubagus Angke hampir tidak terlihat pada malam hari karena lampu jalan yang redup serta rimbunnya pepohonan di sekitar RTH menyamarkan keberadaan tenda-tenda liar tersebut.
Tenda-tenda itu nampaknya cukup kuat meskipun diterpa angin malam lantaran diikatkan pada pepohonan RTH.
Usai menangkap sejumlah PSK di kawasan itu, puluhan petugas Satpol PP membongkar tenda-tenda yang dijadikan prostitusi liar tersebut . Kemudian, petugas Satpol PP melanjutkan sidak ke lokasi prostitusi liar yang lain.
Sempat Dibongkar, Prostitusi Liar Gang Royal Merebak Lagi
Petugas Satpol PP juga merazia lokasi praktik prostitusi liar yang berada di Gang Royal, Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat. Bangunan-bangunan yang biasa digunakan PSK untuk melayani pelanggan di lokasi ini sebenarnya sudah dibongkar total pada 2023 lalu.
Selasa malam, sekira pukul 23.00 WIB, puluhan PSK berlari tak karuan untuk melarikan diri saat petugas Satpol PP Jakarta Barat melakukan penertiban. Sebagian dari mereka berlarian tak tentu arah melewati rel kereta api, sebagian lagi berdesakan memasuki salah satu ruangan bagian tengah bangunan panjang di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut.
Ruangan itu nampaknya memiliki lantai bawah yang terhubung dengan pintu menuju Gang Royal, akses keluar para PSK untuk kabur dari petugas.
Dari wajah para PSK yang berdesakan memasuki ruangan tersebut, nampak mereka berusia remaja hingga lansia. Mereka juga nampak kesal dengan sorotan kamera para awak media. "Aduh, kenapa divideoin, kenapa divideoin," kata para PSK sambil menutup wajah mereka.
Beberapa PSK yang berhasil mencapai jalanan pun beramai-ramai melompati pagar untuk segera menjauh dari kejaran petugas.
Tak hanya itu, sejumlah pria berpakaian sipil pun nampak berusaha melindungi para PSK dan mengarahkan mereka menuju akses keluar dari lokasi prostitusi di pinggir rel kereta tersebut.
Adu mulut antara pria-pria pelindung PSK dengan awak media pun sempat terjadi. "Loe, kenapa divideoin. Hapus enggak videonya," kata salah satu pria dengan nada tinggi.
"Kenapa kalau divideoin? Kami dari media," kata awak media menjawab.
Seketika pria itu menjauh, bergabung bersama para PSK yang berusaha kabur dan seketika menghilang dari lokasi.
Selain itu, sejumlah pedagang kopi di depan bangunan prostitusi juga nampak cemas. Dengan cepat mereka mengemas barang dagangan mereka, lalu kabur bersama para PSK.
Adapun para PSK menggunakan kedok 'warung kopi' untuk menyamarkan kegiatan prostitusi di dalamnya. Kedok tersebut telah digunakan sebelum pembongkaran pada 2021, pembongkaran total pada 2023 dan kini saat bangunan itu berdiri kembali.
Akibat banyak PSK yang berhasil kabur, hanya beberapa PSK yang diangkut Satpol PP menuju Dinas Sosial setempat.