Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Tim Protokoler Kapolri yang Pukul dan Ancam Tempeleng Jurnalis Meminta Maaf

Anggota tim protokoler Kapolri yang memukul dan ancam tempeleng jurnalis meminta maaf kepada pewarta foto Antara.

7 April 2025 | 07.06 WIB

Kapolri Jenderal Listyo Sigit berbincang dengan anak anak yang menunggu jadwal kereta pada arus balik di Stasiun Tawang, Semarang, 5 April 2025. Menurut Kapolri banyaknya pemudik yang memilih angkutan kereta meringankan beban di jalan raya. Pada arus balik tahun ini  PT KAI menyediakan 479.218 tiket dengan 858 perjalanan yang 91 persen telah dipesan. Tempo/Budi Purwanto
Perbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit berbincang dengan anak anak yang menunggu jadwal kereta pada arus balik di Stasiun Tawang, Semarang, 5 April 2025. Menurut Kapolri banyaknya pemudik yang memilih angkutan kereta meringankan beban di jalan raya. Pada arus balik tahun ini PT KAI menyediakan 479.218 tiket dengan 858 perjalanan yang 91 persen telah dipesan. Tempo/Budi Purwanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ipda E, anggota tim pengamanan protokoler Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permintaan maaf kepada pewarta foto dari ANTARA, Makna Zaesar, atas pemukulan yang dilakukan saat kunjungan Kapolri di Stasiun Semarang Tawang, Sabtu, 5 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Permintaan maaf itu disampaikan usai pertemuan yang digelar di kantor Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah di Semarang, Minggu malam, 6 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hadir dalam pertemuan tersebut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto yang mewakili Polri, Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi, serta pewarta foto ANTARA Makna Zaesar, dan Ipda E.

"Saya menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada rekan-rekan media atas kejadian di Stasiun Tawang," kata Ipda E seperti dilansir dari Antara.

Ia berharap ke depan akan semakin humanis, profesional, dan lebih dewasa dalam bertugas.

Sementara Makna Zaesar sudah menerima permintaan maaf tersebut. Meski demikian, ia mengharapkan tetap ada tindak lanjut secara institusi kepolisian atas insiden tersebut.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan Polri menyesalkan insiden yang seharusnya tidak terjadi itu. "Situasi saat kejadian sangat ramai dan penuh sesak," katanya.

Menurut dia, prosedur standar operasional dalam protokoler pengamanan seharusnya tidak perlu secara emosional.

Kepolisian, lanjut dia, akan melakukan penyelidikan atas insiden pemukulan jurnalis tersebut. "Kalau ditemukan pelanggaran akan diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku," katanya.

Menurut dia, pers merupakan mitra Polri yang saling bekerja sama untuk memberi pelayanan kepada masyarakat.

Ia berharap insiden serupa tidak akan terulang dan kemitraan dengan pers tetap terjaga.

Sementara Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi juga menyesalkan insiden yang terjadi tersebut karena Polri dan pers bersama-sama bertugas untuk melayani masyarakat.

Menurut dia, peristiwa tersebut dapat menjadi bahan koreksi ke depan sehingga profesionalisme benar-benar terlaksana. 

Irfan juga mengapresiasi Ipda E yang secara kesatria untuk meminta maaf.

"ANTARA akan terus menjalankan tugas jurnalisme secara profesional dan objektif, bermitra dengan Polri sebagai unsur yang menjadi pemangku kepentingan, sehingga dapat menjalankan tugas dengan nyaman dan objektif," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus