Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

TPNPB OPM Umumkan Duka Atas Meninggalnya Dua Prajuritnya

TPNPB OPM mengumumkan duka nasional atas meninggalnya dua prajurit mereka, Mayor Daniel Daipo Kadepa dan Yotam Yelemaken.

25 Maret 2025 | 08.20 WIB

Yotam Yelemaken (kiri) dan Daniel Daipo Kedepa. Dok. TPNPB OPM
material-symbols:fullscreenPerbesar
Yotam Yelemaken (kiri) dan Daniel Daipo Kedepa. Dok. TPNPB OPM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengumumkan duka nasional atas meninggalnya dua prajurit mereka, Mayor Daniel Daipo Kadepa dan Yotam Yelemaken. Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan Daniel Daipo Kadepa meninggal karena sakit pada Minggu, 23 Maret 2025 sekitar pukul 12.00 WIT di markas mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Daniel Daipo pun telah dimakamkan secara kemiliteran oleh pasukan TPNPB di Nabire, Papua Tengah. "Mayor Daniel Daipo Kadepa telah memimpin pasukan sejak 2019 sebagai pelaksana tugas komandan operasi," kata Sebby dalam keterangannya pada Selasa, 25 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sedangkan Yotam Yelemaken meninggal sehari kemudian sekitar pukul 06.30 WIT. Ia menghembuskan napas terakhirnya karena sakit selama sebulan. 

"Yotam Yelemaken banyak terlibat dalam medan perang bersama seluruh pasukan dari TPNPB Kodap XVI Yahukimo, selama melakukan operasi dan pertempuran darat melawan militer Indonesia demi merebut kemerdekaan bangsa Papua," tutur Sebby.

Atas meninggalnya kedua prajurit itu, kata dia, manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB mengumumkan duka nasional kepada seluruh pasukan di 36 Kodap se-tanah Papua. Ia mengimbau seluruh pejuang bangsa Papua dari sipil, diplomat, hingga rakyat untuk menghargai Daniel dan Yotam yang telah berkorban dalam medan perang melawan militer Indonesia.

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus