Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen restoran Mr. Park & Butchery Senopati, Jakarta Selatan, meminta maaf atas perbuatan mesum pelanggan mereka beberapa waktu lalu yang videonya kini viral di media sosial Twitter atau X dan Instagram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Segenap team Restaurant Mr. Park Senopati menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang di timbulkan atas peristiwa yang kita tidak inginkan bersama ini," tulis pernyataan resmi manajemen di akun Instagram @mrpark_senopati, Rabu, 20 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Polres Jakarta Selatan menyelidiki dugaan perbuatan asusila ini. Adegan tersebut terekam dan viral di media sosial.
Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Henrikus Yossi menyebut, timnya sudah mendatangi TKP dan mengumpulkan data-data awal.
Kejadian itu diduga terjadi pada 30 November 2023 sekitar pukul 22.30. Menurut kepolisian, memang ada pengunjung yang sedang berada di restoran tersebut dan terlihat memasuki salah satu ruangan VIP.
"Dugaannya itu ada sekitar 5 orang, 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Namun sampai saat ini kami masih terus mendalami siapa saja orang-orang tersebut,” kata Henrikus pada Rabu, 20 Desember 2023 di Polres Jakarta Selatan.
Dalam pemberitahuannya, restoran Mr. Park Senopati mengecam keras tindakan tidak senonoh atau perbuatan asusila yang telah dilakukan oleh kustomer yang tidak bertanggung jawab.
Menurut mereka, kejadian ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai etika dan moral masyarakat Indonesia. "Kami pastikan tindakan seperti ini tidak bisa ditoleransi lagi di Republik Indonesia ini," ujarnya.
Sebagai langkah menindaklanjuti perbuatan asusila itu, restoran Mr. Park Senopati bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk menyelidiki secara menyeluruh.
Pihaknya berkomitmen terbuka dengan pihak yang berwajib dalam mengusut pelaku. Tidak hanya itu, pihak restoran sudah memberikan informasi yang diperlukan untuk membantu proses penyelidikan.
"Kami menyadari bahwa berita ini sangat merugikan reputasi dan integritas yang telah kami bangun selama ini sebagai pelaku usaha di bidang restaurant," katanya.