Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu kisah lain dari Wowon pelaku serial killer yang setidaknya sudah menghabisi nyawa 9 orang itu adalah cerita bahwa dia bisa mengubah kopi saset yang biasa dibeli warung, ia ubah rasanya jadi asin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cerita berbau sedikit mistis itu disampaikan oleh Mega Mulyati, 20 tahun, tetangga kontrakan Wowon dan Ai Maimunah di Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepada Mega, Wowon Erawan alias Aki, 60 tahun, selain menunjukkan kemampuannya menggandakan uang, dari Rp 1.000 jadi Rp 30.000, Wowon juga menunjukkan kemampuannya mengubah kopi saset menjadi asin.
Suatu ketika, Wowon meminta Mega membeli dua bungkus saset kopi hitam. Satu saset Wowon seduh, satu lagi diberikan pada Mega.
Kepada Mega, Wowon menyebut kopi yang dipegang Mega yang seharusnya rasanya manis akan berubah menjadi asin.
“Kopinya saya beli ke warung. Dia seduh satu, terus satunya lagi katanya buat saya. Dia bilang kalau kopi tersebut akan terasa asin, bukan seperti kopi pada umumnya,” ujarnya saat ditemui di kontrakannya, Kamis 26 Januari 2023.
"Wowon kembali memegang bungkus kopi, kemudian saya seduh. Ternyata benar saja kopi itu rasanya asin," kata dia.
Namun saat itu Salsa, anak tiri Wowon, yang juga berada di tempat itu dengan cepat menyuruh Mega membuang kopi asin yang ada di mulutnya.
“Salsa langsung nyuruh saya memuntahkan kopi yang ada di mulut, mungkin khawatir saya kenapa-napa kalau meminum kopi tersebut,” ungkap Mega.
Kopi saset atau kopi bungkusan ini, menjadi salah satu modus Wowon dan Duloh menghabisi nyawa korbannya. Namun ada juga yang berhasil selamat setelah sempat menyeduh kopi saset yang disiapkan Wowon dan Duloh.
Sementara itu, polisi menyebut komplotan Wowon Serial Killer itu menjalankan penipuan dengan modus penggandaan uang.
Praktik penggandaan uang itu terungkap dari kasus kematian Siti, seorang TKW asal Garut yang dibunuh dengan cara didorong ke laut. Aksi itu tidak dilakukan langsung oleh pelaku, tetapi Siti didorong ke laut oleh Noneng, mertua Wowon, atas perintah Wowon dan Solihin. Nasib Noneng pun akhirnya tragis karena kemudian menjadi salah satu korban pembunuhan berantai Wowon dan Solihin.
Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse dan Kriminal Kepolisian Daerah Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Indrawienny Panjiyoga, mengatakan, awalnya Siti menagih hasil penggandaan uang kepada Wowon dkk. Alih-alih memberikan uang yang dijanjikan, Wowon kemudian malah mengelabui Siti.
"Jadi TKW ini diiming-imingi penggandaan uang oleh tersangka Solihin alias Duloh. Tetapi Siti dieksekusi oleh Noneng atas perintah Wowon," kata Panjiyoga.