Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Topan Trami, yang secara lokal dikenal sebagai Badai Tropis Kristine, telah mengakibatkan lebih dari 5,7 juta orang di Filipina terdampak dan mengungsi. Korban tewas pun meningkat menjadi 136 orang, menurut laporan media setempat pada Ahad 27 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Trami, yang melanda Filipina pada 24 Oktober, merupakan salah satu badai paling mematikan yang melanda negara Asia Tenggara tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami masih menerima banyak panggilan dan kami berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin orang,” kata direktur kepolisian daerah Bicol Andre Dizon. “Mudah-mudahan tidak ada lagi kematian.”
Berdasarkan data Dewan Pengelolaan dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC), lebih dari 5,78 juta orang atau lebih dari 1,41 juta keluarga di 8.895 desa terdampak oleh badai tersebut, seperti dilaporkan Manila Times.
Sekitar 91.189 keluarga telah dipindahkan ke pusat-pusat evakuasi, dengan 158 kota dan kabupaten dinyatakan dalam keadaan darurat.
Jumlah korban tewas di seluruh negeri meningkat menjadi 136 orang, dengan 33 orang terluka dan 26 lainnya masih belum ditemukan.
Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di berbagai wilayah.
Polisi, penjaga pantai dan tim penyelam laut pada Ahad mencari satu keluarga beranggotakan tujuh orang di Danau Taal di Batangas.
Sebagian besar kematian di Batangas disebabkan oleh tanah longsor yang disebabkan oleh hujan.
Lebih dari 20 jenazah diangkat dari tumpukan lumpur, batu besar dan pohon tumbang, sementara polisi mengatakan setidaknya 20 orang lainnya di provinsi tersebut masih hilang.
Badai tropis ini juga memengaruhi sejumlah bagian dari 520 jalan dan 84 jembatan, serta merusak 27.640 rumah di berbagai daerah.
Sementara Filipina sedang berupaya pulih dari satu badai, otoritas setempat pada Ahad melaporkan bahwa Leon, badai tropis baru, sedang bergerak ke arah barat dengan kecepatan 30 kilometer per jam di atas Laut Filipina dan diperkirakan akan meningkat secara bertahap dalam 24 jam ke depan.
Menurut Badan Administrasi Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina (PAGASA), Leon kemungkinan akan menjadi badai tropis parah pada Senin 28 Oktober 2024 dan berubah menjadi topan pada Selasa 29 Oktober 2024.
Sekitar 20 badai besar dan topan melanda negara kepulauan ini atau perairan sekitarnya setiap tahunnya, merusak rumah-rumah dan infrastruktur serta menewaskan puluhan warga Filipina.
Pilihan Editor: 13 Orang Tewas Disapu Topan Yagi di Filipina
AL JAZEERA | ANTARA