Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anak perempuan yang difoto menangis dengan tubuh telanjang penuh luka bakar akibat ganasnya bom Napalm dalam Perang Vietnam, Kim Phuc, menerima penghargaan Dresden Prize dari Jerman untuk karyanya bagi perdamaian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kim Phuc yang kini berusia 55 tahun dan kini tinggal di Kanada menerima penghargaan bergengsi itu atas karyanya mendukung UNESCO dan anak-anak korban perang, seperti dilansir dari Independent.co.uk, 11 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kim Phuc, 55 tahun, meraih pengharrgaan dari Jerman atas foto dirinya menjadi korban bom Napalm saat Perang Vietnam dan foto itu menjadi ikon dunia. [INDEPENDENT.CO.UK]
Phuc juga dihormati atas suaranya yang vokal menentang kekerasan dan kebencian. Ia menerima 10 ribu euro atas kerja-kerja perdamaiannya.
Phuc berusia 9 tahun ketika pesawat tempur Vietnam Selatan menjatuhkan bom napalm di desa tempat tinggalnya pada tahun 1972. Saat itu pasukan Vietnam Selatan berusaha menghancurkan pasukan Vietnam Utara yang diduga bersembunyi di desa itu.
Foto Phuc menangis berlari dengan tubuh telanjang dan luka terbakar diabadikan oleh fotografer Associated Press keturunan Amerika-Vietnam, Nick Ut, yang meraih penghargaan Pulitzer Prize atas foto ikon Perang Vietnam ini setahun setelah jatuhnya bom Napalm.
Sekalipun peristiwa jatuhnya bom Napalm di Vietnam sudah hampir 50 tahun lamanya, namun Phuc masih harus berjuang menyembuhkan luka bakar di tubuhnya.
Tahun 2015, Phuc berkunjung ke ahli dermatologi spesialis untuk pasien luka bakar dengan pengobatan laser di Miami. Harapannya, rasa sakit akibat luka bakar bom Napalm saat Perang Vietnam dapat dipulihkan.