Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan intelijen Amerika Serikat, CIA, dilaporkan mendukung teori bahwa pandemi virus corona (COVID-19) mungkin berasal dari kebocoran laboratorium yang tidak disengaja di Cina, dan bukan penularan alami dari pasar basah, menurut laporan New York Times pada Sabtu seperti dikutip Anadolu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pergeseran klaim CIA yang lebih memilih teori kebocoran laboratorium sebagai asal mula pandemi ini tidak didasarkan pada data intelijen baru namun pada penilaian ulang terhadap bukti-bukti yang ada, kata para pejabat yang mengetahui masalah tersebut, demikian yang dilaporkan Times.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan tersebut mengindikasikan bahwa analisis badan tersebut mencakup pemeriksaan lebih dekat terhadap kondisi di laboratorium dengan keamanan tinggi di Wuhan, Cina, sebelum wabah terjadi.
Seorang juru bicara CIA mencatat bahwa teori-teori lain masih masuk akal dan menekankan bahwa badan tersebut terus mengevaluasi intelijen baru yang kredibel, menurut laporan tersebut.
CIA telah lama mempertahankan ketidakpastian mengenai apakah pandemi ini berasal dari paparan manusia terhadap hewan yang terinfeksi atau potensi insiden di laboratorium penelitian di Cina.
Direktur baru CIA John Ratcliffe, yang dicalonkan oleh Presiden Donald Trump dan dikonfirmasi oleh Senat AS awal pekan ini, menyetujui deklasifikasi penilaian baru badan tersebut.
Ratcliffe telah lama menyatakan bahwa virus tersebut kemungkinan besar muncul dari kebocoran di Institut Virologi Wuhan.
Setelah konfirmasinya pada Jumat, dia mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa salah satu prioritas awalnya adalah meminta badan tersebut merilis penilaian publik tentang asal usul pandemi ini.
Pilihan Editor: 10 Perintah Eksekutif Trump yang Akan Ubah Dunia