Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, New York – Pemerintah Cina dan negara kepulauan Pasifik Kiribati, memulihkan hubungan diplomatik setelah negara itu meninggalkan Taiwan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kiribati merupakan negara miskin namun menjadi lokasi strategis stasiun pelacak satelit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kiribati mengumumkan pada pekan lalu memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan dan memilih Cina,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 28 September 2019.
Cina dan Kiribati sempat memiliki hubungan diplomatik hingga 2003. Namun, Tarawa, yang merupakan ibu kota Kiribati, menjalin hubungan dengan Taiwan yang membuat Cina putus hubungan.
Hingga saat itu, Cina memiliki stasiun pelacak luar angkasa di Kiribati, yang berperan melacak wahana antariksa pertama berawak Cina.
“Kami menghargai keputusan penting dan benar ini,” kata Wang kepada media. “Mari berharap persahabatan kita berlangsung selamanya. Kita akan bekerja sama membangun bersama menuju maa depan cerah dan sejahtera,” kata dia.
Presiden Kiribati, Taneti Maamau, mengatakan dia belajar banyak dari Cina. “Saya yakin banyak yang bisa dipelajari dari Cina dan pemulihan hubungan diplomatik ini hanyalah permulaan,” kata dia.
Baru-baru ini, Cina juga mendapat dukungan diplomatik dari negara Pasifik yaitu Kepulauan Solomon seperti dilansir Channel News Asia. Cina dikabarkan membantu sekitar US$500 juta atau sekitar Rp7 triliun pertahun termasuk untuk pembangunan infrastruktur.