Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu, 16 Februari 2025, mengutarakan keyakinan bakal segera bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump tak sabar ingin segera mendiskusikan cara mengakhiri perang Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dihadapan para wartawan, Trump mengatakan dia bekerja keras untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina. Dia pun sangat yakin, baik Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin menghentikan pertempuran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ucapan itu disampaikan Trump saat Amerika Serikat dan Rusia sedang mempersiapkan inisiatif pertemuan di Arab Saudi dalam beberapa hari ke depan.
"Dia (Putin) ingin mengakhiri. Dia tidak mau kembali berperang dalam beberapa bulan kemudian. Saya rasa kami sudah di jalan menuju perdamaian. Saya rasa Presiden Putin menginginkan perdamain, begitu juga Presiden Zelensky. Saya ingin berhenti melihat orang-orang terbunuh," kata Trump, 12 Februari 2025.
Trump sudah lama mengutarakan keinginan mengakhiri perang Ukraina secepatnya. Tapi dia tidak menjelaskan bagaimana cara mengakhiri perang itu.
Kremlin sebelumnya mengatakan Putin dan Trump sudah setuju untuk rapat tatap muka. Bahkan, Putin pun sudah mengundang Trump lawatan ke Moskow.
Sebelumnya pada 14 Februari 2025, dalam wawancara dengan NBC News, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Putin ingin datang untuk bernegosiasi, namun bukan untuk mengakhiri perang, tapi untuk mengunci sebuah kesepakatan gencatan senjata agar bisa mencabut sejumlah sanksi yang diberlakukan ke Rusia dan mengizinkan militer Moskow memperkuat kembali.
Ukraina menuntut agar Moskow menarik tentaranya dari wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia. Ukraina juga menginginkan keanggotaan di NATO atau jaminan keamanan untuk mencegah Rusia menyarang negara itu lagi.
Terkait dengan NATO, pemerintahan Presiden Amerika Serikat Trump mengatakan secara terbuka untuk pertama kalinya bahwa tidak realistis bagi Kyiv untuk kembali ke perbatasan 2014 atau bergabung dengan aliansi NATO sebagai bagian dari perjanjian apa pun. Amerika Serikat tidak akan menerjunkan tentara yang akan bergabung dengan pasukan keamanan apa pun di Ukraina yang mungkin dibentuk untuk menjamin gencatan senjata.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini