Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut uang tebusan.

19 Maret 2024 | 10.00 WIB

Seorang wanita terlihat dengan poster presiden Nigeria Muhammadu Buhari, ketika kerabat korban penculikan kereta api Kaduna berunjuk rasa di Abuja, Nigeria 25 Juli , 2022. REUTERS/Afolabi Sotunde/File Foto
Perbesar
Seorang wanita terlihat dengan poster presiden Nigeria Muhammadu Buhari, ketika kerabat korban penculikan kereta api Kaduna berunjuk rasa di Abuja, Nigeria 25 Juli , 2022. REUTERS/Afolabi Sotunde/File Foto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bersenjata di Nigeria total telah menculik sekitar 100 orang, termasuk perempuan dan anak-anak dalam dua pekan di negara bagian Kaduna. Aparat kepolisian dan para saksi mata mengungkap kejadian penculikan ini pada Senin, 18 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut uang tebusan. Penculikan massal seperti ini hampir menjadi hal yang biasa di Nigeria, khususnya di wilayah utara di mana otoritas terlihat tak mampu menghentikan mereka.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Juru bicara Kepolisian Kaduna Mansur Hassan mengkonfirmasi kejadian penculikan ini yang persisnya terjadi di Desa Kajuru Station pada Minggu malam, 17 Maret 2024. Namun tidak disebutkan pasti berapa pasti jumlah orang yang diculik geng bersenjata tersebut. Hassan menyebut sejumlah aparat keamanan sudah dikerahkan untuk menyelamatkan warga desa. Sedangkan Tanko Wada Sarkin, Kepala Desa, mengatakan ada 87 orang yang diculik.

"Kami sejauh ini telah mencatat ada lima sandera yang berhasil pulang ke rumah karena melarikan diri lewat semak belukar. Kejadian penculikan ini sudah yang kelima kali yang dilakukan oleh para bandit," kata Wada Sarkin.

Saksi mata menceritakan anggota geng bersenjata yang laki-laki semua itu, menggunakan seragam mirip tentara. Mereka tiba di desa tanpa terdeteksi karena mereka memarkir sepeda motornya jauh dari desa.   

Aruwa Ya'u, salah satu korban penculikan yang berhasil kabur, menceritakan dia ditangkap oleh para penculik bersenjata, namun dibebaskan karena Ya'u terseok-seok saat berjalan dampak kondisi kesehatannya yang buruk. Ya'u sudah mendapat perawatan kesehatan di sebuah klinik negeri. 

Kelompok penculik diketahui memaksa para sandera mereka untuk masuk ke dalam semak belukar yang dalam. Para korban penculikan disandera selama berbulan-bulan sembari menunggu uang tebusan dibayar. 

Sebelumnya pada Maret 2024, sebuah geng kriminal bersenjata menculik 286 murid dan staf sekolah dari sebuah lembaga pendidikan di Kuriga, negara bagian Kaduna, Nigeria. Lalu pada 12 Maret 2024, kelompok bersenjata kembali menculik 61 orang di Desa Buda. Sedangkan di Dogon Noma, desa lain di wilayah Kajuru, menculik sekitar 16 orang dari rumah mereka lewat sebuah penyerangan pada Sabtu malam, 16 Maret 2024.    

Daniel Shamang, warga setempat, mengatakan mereka belum mendengar kabar apapun dari komplotan penculik atau sandera. Penculikan di sekolah-sekolah di Nigeria pertama kali dilakukan oleh kelompok radikal Boko Haram pada 10 tahun silam. Ketika itu, mereka menculik sekitar 200 murid dari sebuah sekolah di Chibok, negara bagian Borno, Nigeria.

 

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus