Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat, Prancis dan Rusia akan membahas penyelesaian pertempuran antara pasukan Armenia dan Azerbaijan di Nargono-Karabakh di Jenewa hari ini karena khawatir pertempuran ini akan berubah menjadi perang kawasan di Kaukasus Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketiga negara merupakan pemimpin Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa atau OSCE Minsk Group yang akan memediasi masalah Nagorno-Karabakh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain di Jenewa, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves le Drian mengatakan perwakilan Prancis dan Amerika juga akan bertemu di Moscow hari Senin depan untuk mencari jalan agar kedua belah pihak mau bernegosiasi untuk gencatan senjata.
"Kami ingin semua orang mengerti bahwa keinginan mereka untuk segera menghentikan permusuhan tanpa syarat dan bahwa kami memulai negosiasi," kata le Drian kepada komite urusan luar negeri parlemen Prancis, seperti dikutip dari Reuters, 8 Oktober 2020.
Perwakilan Azerbaijan memastikan akan hadir di Jenewa hari ini diwakili oleh Menteri Luar Jeyhun Bayramov. Namun pihak Armenia belum memberikan tanggapan, namun Menteri Luar Negeri Armenia Zohrab Mnatsakanyan akan berkunjung ke Moscow hari Senin depan. Tidak jelas kedua menteri luar negeri ini akan bertemu langsung.
Azerbaijan dan Armenia tak kunjung menemukan solusi atas konflik di perbatasan kedua negara di Nagorno-Karabakh.
Perang pencah tahun 1991-1994 untuk memperebutkan Nargono-Karabakh hingga menewaskan 30 ribu orang.
Sementara pertempuran yang terjadi dalam beberapa hari ini di Nargono-Karabakh telah menewaskan 320 militer dan 19 warga sipil Nagorno-Karabakh dan 28 warga Azerbaijan.
Di wilayah Nagorno-Karabakh yang dihuni etnis Armenia terdapat jaringan pipa yang membawa gas dan minyak produksi Azerbaijan ke Eropa.