Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Koalisi AS Hancurkan Masjid di Suriah Diduga Pusat Komando ISIS

Koalisi pimpinan AS di Suriah menghancurkan sebuah masjid di kota Hajin, Suriah, yang digunakan sebagai pusat komando ISIS pada Sabtu.

16 Desember 2018 | 16.18 WIB

Pejuang dari Pasukan Demokrat Suriah (SDF) berdiri di dekat kuil Uwais al-Qarni yang hancur di Raqqa, Suriah 16 September 2017.[REUTERS / Rodi Said]
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pejuang dari Pasukan Demokrat Suriah (SDF) berdiri di dekat kuil Uwais al-Qarni yang hancur di Raqqa, Suriah 16 September 2017.[REUTERS / Rodi Said]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi pimpinan AS di Suriah menghancurkan sebuah masjid di kota Hajin, Suriah, yang digunakan sebagai pusat komando ISIS pada Sabtu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hajin adalah kota besar terakhir yang diduduki ISIS di sebelah timur Sungai Eufrat. Pasukan Demokrat Suriah yang didukung AS, yang dipelopori oleh milisi Kurdi, telah berupaya menyingkirkan militan ISIS di sana selama beberapa bulan terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Koalisi AS mengatakan bahwa 16 militan ISIS bersenjata berat menggunakan masjid sebagai basis untuk menyerang.

"Serangan ini menewaskan para teroris yang menghadirkan ancaman yang akan segera terjadi, dan menghapuskan kemampuan operasional ISIS yang mematikan dari medan perang," kata militer AS, dikutip dari laporan Reuters, 16 Desember 2018.

Lilwa al-Abdallah, juru bicara untuk serangan di timur provinsi Deir al-Zor, mengatakan pada Jumat bahwa koalisi akan segera merebut kembali Hajin.

Penduduk melintasi deretan gedung yang rusak akibat perang di kamp Yarmouk Palestina, Damaskus, Suriah, Rabu, 10 Oktober 2018. Distrik ini telah berpindah tangan berkali-kali dalam perang Suriah: dari pemberontak, ke militan ISIS, dan kembali ke pasukan pemerintah. REUTERS/Omar Sanadiki

ISIS kehilangan hampir semua wilayah yang pernah dikuasainya di Suriah tahun lalu dalam serangan terpisah oleh SDF yang didukung AS di satu sisi, dan tentara Suriah yang didukung Rusia di front lain.

Middle East Eye melaporkan SDF sebagian besar telah mengamankan Hajin, pemukiman terbesar di wilayah kekuasaan terakhir yang dikuasai IS, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia pada Jumat.

"Setelah seminggu pertempuran sengit dan serangan udara, SDF mampu menendang ISIS keluar dari Hajin," kata kepala Observatory Rami Abdel Rahman.

Operasi itu selesai pada waktu fajar, katanya, sehari setelah pasukan SDF menyebar di seluruh pemukiman besar di lembah Eufrat.

Pasukan Syrian Democratic Forces (SDF) berkumpul di pinggiran timur kota Raqqa, Suriah 7 Juni 2017. REUTERS

Militan ISIS terakhir membuat perlawanan di jaringan terowongan dan pinggiran Hajin, yang terletak di provinsi timur Deir Ezzor, sekitar 30 kilometer dari Irak.

Daerah yang dipegang oleh ISIS disebut sebagai kantong Hajin, sisa dari wilayah yang dulu diproklamirkan masuk dalam kekhalifahannya pada tahun 2014 dari wilayah Suriah dan Irak.

Menurut Abdel Rahman, sekitar 17.000 pejuang dari aliansi SDF Kurdi-Arab terlibat dalam operasi untuk mengusir ISIS keluar dari benteng terakhirnya.

Militan ISIS masih mengendalikan beberapa daerah gurun di sebelah barat sungai di wilayah tersebut, sementara pemerintah Suriah dan sekutunya menguasai sisi lain.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus