Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Mufti Administrasi Agama Republik Otonom Krimea, Ayder Rustamov, mengungkap harapannya kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas invasi Rusia terhadap Ukraina. Dia berharap umat Islam di Indonesia dapat menaruh perhatian terhadap muslim Ukraina, khususnya komunitas Tatar di Krimea, yang kini menjadi korban invasi Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami harap muslim Indonesia tahu kebenaran tentang Tatar di Krimea, juga mengenai semua kejahatan yang dilakukan di daerah yang diokupasi Rusia," kata Rustamov saat ditemui Tempo di kantor Kedutaan Besar Ukraina untuk Indonesia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 19 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Krimea merupakan wilayah otonom yang secara hukum berada di bawah kekuasaan Ukraina. Namun, Rusia mengendalikan Krimea secara de facto. Letak geografis Krimea yang strategis membuat Rusia menginginkan wilayah tersebut. Krimea menjadi tempat tinggal bagi suku Tatar yang beragama Islam dengan leluhur berasal dari Turki.
Rustamov menuturkan bahwa komunitasnya telah melakukan dialog dengan organisasi Islam di Indonesia seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Dia juga mengaku pernah diundang ke dalam forum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ahli fikih yang berwenang mengeluarkan fatwa itu menginginkan agar umat Islam, khususnya di Indonesia, dapat menaruh simpati terhadap rakyat Krimea yang mengalami penindasan dan pengusiran oleh Rusia.
Mengutip sabda Nabi Muhammad, Rustamov juga mengingatkan bahwa Islam itu seperti satu tubuh yang akan merasa sakit jika ada anggota tubuh lain yang tersakiti.
Lebih lanjut, Rustamov juga membandingkan kondisi yang dialami warga Krimea dengan warga Palestina. Sebagaimana rakyat Palestina diusir Israel, jelas Rustamov, orang-orang asli Krimea juga diminta meninggalkan tanah air oleh Rusia.
Menurut Rustamov, pengusiran Rusia terhadap penduduk Krimea dijalankan secara sistematis. Rustamov menyayangkan pemerintah Rusia yang tetap melakukan okupasi terhadap wilayah muslim di Krimea padahal banyak warga Rusia yang memeluk Islam.
Selanjutnya, Rustamov mengharapkan agar negara-negara berpenduduk muslim dapat memberikan dukungan moral kepada rakyat Krimea. Dia juga menginginkan supaya proyek-proyek kemanusiaan dapat menyasar kepada rakyatnya yang kini menderita.
Tak sampai di situ, Rustamov juga menyampa terima kasih kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Ukraina yang mengunjungi masjid komunitas Islam di Krimea usai pengeboman yang dilancarkan Rusia.