Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu orang tewas dan dua penyerang ditembak mati dalam penembakan di gedung pengadilan di Istanbul pada Selasa 6 Februari 2024, kata pejabat Turki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya mengatakan di X bahwa para penembak tewas dalam baku tembak setelah menyerang sebuah pos pemeriksaan dekat Pengadilan Caglayan di Istanbul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan enam orang terluka, termasuk tiga petugas polisi.
Presiden Recep Tayyip Erdogan kemudian mengatakan salah satu warga sipil tewas. Serangan itu terjadi pada hari Turki memperingati gempa bumi di selatan negara itu yang menewaskan lebih dari 53.000 orang setahun lalu.
“Republik Turki akan terus berperang melawan semua organisasi teroris dan mereka yang mendukung mereka,” kata Erdogan pada upacara peringatan gempa bumi di Kota Kahramanmaras di selatan. “Saya ingin berdoa untuk jiwa orang yang terluka dan kehilangan nyawanya.”
Para pejabat menyalahkan insiden tersebut pada kelompok bersenjata sayap kiri Partai/Front Pembebasan Rakyat Revolusioner (DHKP-C).
Para tersangka, seorang pria dan seorang wanita yang diidentifikasi hanya sebagai EY dan PB, diduga anggota DHKP-C, yang terdaftar sebagai “kelompok teroris” di Turki dan Amerika Serikat, katanya. DHKP-C telah melancarkan kampanye melawan negara Turki sejak 1980an.
Rekaman dari lokasi kejadian setelah kejadian menunjukkan kehadiran polisi dalam jumlah besar di pintu masuk pengadilan, dengan pintu masuk dan keluar ditutup.
Rekaman kamera yang diterbitkan oleh kantor berita Anadolu milik pemerintah Turki menunjukkan para penyerang ditembak mati di halaman depan gedung. Mereka tampak menembak balik ke arah polisi sebelum dibunuh.
Gambar lain menunjukkan orang-orang berlindung di dekat gerbang detektor logam di dalam gedung pengadilan atau berlari mencari perlindungan. Petugas polisi membantu seorang pria yang tampaknya terluka di kaki.
Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc mengatakan jaksa telah melakukan penyelidikan atas serangan tersebut.
Caglayan, yang juga dikenal sebagai Istana Keadilan Istanbul, adalah kompleks pengadilan besar di distrik Kagithane di sisi kota Eropa.
Dijaga ketat dan memiliki banyak pintu masuk, gedung ini merupakan gedung pengadilan terbesar di Eropa pada saat dibuka pada 2011.
DHKP/C sebagian besar tidak aktif dalam beberapa tahun terakhir. Pada Maret 2015, kelompok ini menyandera seorang jaksa di gedung pengadilan yang sama, menuntut rincian tentang pembunuhan polisi terhadap seorang remaja selama protes anti-pemerintah tahun sebelumnya.
Dua pria bersenjata tewas ketika polisi menyerbu gedung tersebut, dan jaksa kemudian meninggal karena luka-lukanya.
Kelompok ini juga mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri pada Februari 2013 di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ankara yang menewaskan seorang penjaga keamanan Turki dan melukai empat orang lainnya.
Bulan lalu, seorang pria ditembak dan dibunuh di sebuah gereja di Istanbul dalam serangan yang diklaim oleh ISIS.
Dua pria kemudian ditangkap karena dicurigai membunuh Tuncer Cihan, 52 tahun, pada 28 Januari di Gereja Santa Maria di lingkungan Buyukdere. Puluhan orang yang diduga anggota dan pendukung ISIS juga ditahan.
AL JAZEERA | AL ARABIYA