Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Raub – Pengusaha durian di Kota Raub, Pahang, Malaysia, menjadi kaya raya karena mendapat banyak pesanan dari dalam dan luar negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Harga Durian di Malaysia Anjlok, Sebutir hanya Rp 3.500
Ini karena pohon durian tumbuh dengan subur di kawasan ini. Buah durian musang king terkenal dengan warna kuning, dan bertekstur krim lembut.
Buah ini banyak dipesan oleh warga dari Cina, Hong Kong, Makau dan Singapura, yang mengenalnya sebagai Mao Shan Wang.
“Pengusaha Jovi Kong sekarang memiliki dua properti mewah di Raub dan Kuala Lumpur serta mengendarai beberapa mobil mewah,” begitu dilansir Channel News Asia pada Ahad, 14 Juli 2019.
Baca juga: Keluarga Johor Berlomba Santap Durian dalam Tujuh Menit
Kong mulai menanam pohon durian ini sepuluh tahun lalu. Dia memiliki lahan seluas 85 acres atau sekitar 34 hektar.
“Raub berbeda dengan kota lain di Malaysia. Orang-orang yang tinggal di sini kaya. Ada daya beli yang besar di kota ini. Dan itu karena durian,” kata pria berusia 44 tahun itu.
Menurut Kong, mayoritas pengusaha perkebunan durian di Rabu adalah miliarder. Ini berdasarkan nilai tanah dan properti yang mereka miliki.
Dia menunjukkan foto rumah bungalo bergaya moderen dengan dua garasi di Raub.
Baca juga: Kisah Perempuan Amerika Serikat Pemburu Durian
Dia mengatakan lahan di Raub tidak ternilai harganya. Dia mengaku tidak akan menjual lahan itu kecuali ditawari uang sebanyak 10 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp34 miliar.
Kong memiliki lahan perkebunan durian yang bernama 55 Durian Station dan berlokasi dekat dengan pusat turis Fraser Hill.
Mayoritas turis berasal dari Cina dan datang menggunakan bus berkapasitas 200 penumpang. Bus ini tiba dua kali sepekan.
Dia mengaku mengekspor durian ini ke Cina, Hong Kong, dan Singapura. Dia juga menjual satu butir durian varitas D24 dengan harga 50 ringgit Malaysia atau sekitar Rp170 ribu per butir.