Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Putri Presiden Rodrigo Duterte Ingin Maju Lagi di Pemilu Wali Kota Davao

Anak perempuan Presiden Rodrigo Duterte mengutarakan niat untuk maju lagi sebagai Wali Kota Davao City. Dia belum berniat menggantikan posisi ayahnya

17 September 2021 | 16.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sara Duterte, putri Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Sumber: Reuters/asiaone.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sara Duterte-Carpio, 43 tahun, putri Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Kamis, 16 September 2021, mengutarakan keinginan untuk mencalonkan diri lagi dalam pemilu Wali Kota Davao pada tahun depan, kendati deras seruan agar Sara maju dalam pemilu Presiden Filipina menggantikan ayahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sara masuk dalam daftar unggulan di hampir setiap jajak pendapat calon presiden Filipina. Dalam konstitusi Filipina, seseorang hanya boleh menjabat satu kali jabatan presiden. Dengan begitu, Presiden Duterte tidak boleh lagi maju sebagai orang nomor satu di Filipina.

 

“Menurut Wali Kota Sara, dia mau maju lagi sebagai Wali Kota Davao City,” kata juru bicara Sara, Christina Frasco.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte, saat menyampaikan pidato di parlemen di Filipina, 27 Juli 2020. Presidential Photos/via REUTERS.

 

 

Dalam sebuah pesan singkat, Frasco juga mengatakan adik bungsu Sara, Sebastian Duterte, akan maju sebagai Wakil Wali Kota Davao City.

 

Pengumuman yang disampaikan Sara itu adalah perkembangan terakhir darinya soal pencalonannya dari bursa Presiden Filipina. Dia menyebut tak tertarik untuk menjadi Presiden Filipina, meski sudah ada politikus papan atas yang ingin meminangnya untuk menjadi pasangan sebagai calon presiden dan wakil presiden Filipina 2022.

 

Analis politik mengatakan taruhannya cukup besar bagi seorang anggota keluarga atau loyalis untuk menggantikan posisi Presiden Duterte, 76 tahun atau melindungi Duterte dari dakwaan di dalam negeri maupun di luar negeri setelah di tidak lagi jadi presiden. Duterte telah menyatakan pemerintahnnya tidak sudi bekerja sama dengan ICC dalam upaya pembuktian kejahatan kemanusiaan kampanye perang melawan narkoba.

 

 

Sumber: Reuters

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus