Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Singapura, Halimah Yacob tak lagi menjabat sebagai Presiden Singapura sejak 14 September 2017
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Halimah Yacob, perempuan pertama Presiden Singapura mengatakan dia telah memilih untuk tidak mencalonkan diri kembali dan masa jabatannya akan berakhir pada 13 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari awal kehidupan yang sederhana hingga mencapai posisi tertinggi dalam negara, perjalanan kariernya adalah bukti keuletan, komitmen, dan semangatnya untuk mewakili dan melayani warga Singapura.
Dilansir dari The Strait Times, Halimah bergabung dengan Kongres Serikat Buruh Nasional (National Trades Union Congress - NTUC) setelah lulus dari universitas pada 1978. Selama karier di NTUC yang mencapai lebih dari 30 tahun, ia menduduki berbagai posisi, termasuk sebagai wakil sekretaris jenderal NTUC.
Halimah Yacob kemudian memutuskan untuk terlibat secara aktif dalam politik Singapura pada 2001, saat dirinya mendapatkan dorongan dari Perdana Menteri Singapura Goh Chok Tong. Ia menjadi anggota Parlemen Singapura setelah memenangkan kursi di Jurong Group Representation Constituency.
Pada 2011, ia ditunjuk sebagai Menteri Negara untuk Pengembangan Masyarakat dan Olahraga, di mana ia memperkenalkan berbagai program untuk manula dan meningkatkan layanan bagi penyandang cacat, termasuk mendirikan Kantor Layanan Sosial.
Pada 2013, Halimah Yacob mencapai pencapaian besar dengan terpilih sebagai Ketua Parlemen, menjadi wanita pertama yang menduduki posisi tersebut di Singapura.
Kesuksesannya dalam berbagai bidang, termasuk advokasi untuk pekerja yang lebih tua, perawatan orang tua, dan keseimbangan kehidupan kerja, membuatnya mendapatkan pengakuan yang luas di negara itu.
Selama masa jabatannya sebagai Presiden Singapura, Halimah Yacob telah berperan sebagai pemimpin yang mewakili negara tersebut dalam berbagai acara dan upacara kenegaraan. Pada 2 September 2023, Tharman Shanmugaratnam resmi terpilih menjadi Presiden Singapura yang baru gantikan Halimah Yacob.
Acara Perpisahan
Dilansir pada Channelnewsasia.com, Presiden Halimah Yacob menandai berakhirnya masa jabatannya sebagai Presiden kedelapan Singapura pada Rabu, 13 September 2023 dengan prosesi perpisahan di Istana.
Mantan Anggota Parlemen berusia 69 tahun ini adalah Presiden perempuan pertama Singapura. Dia meninggalkan jabatannya pada hari Rabu setelah mengucapkan selamat tinggal kepada anggota staf Istana dan pejabat pemerintah lainnya.
Pidato Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loon disampaikan dengan ia mengingat ketika Halimah terpilih pada 2017.
Lee mengingat perkataan yang pernah disampaikannya ketika Halimah terpilih pada tahun 2017. "Melalui kepemimpinan Anda dan hati yang tulus terhadap rakyat, Anda tentu saja telah memenuhi janji Anda. Upaya Anda untuk memperluas peluang bagi semua telah menciptakan Singapura yang lebih bersatu dan inklusif, di mana kita semua merasa memiliki bagian dan peran penting untuk dimainkan," katanya.
Sementara Halimah Yacob menyampikan. "Singapura terus menghadapi tantangan sebagai negara dengan perekonomian kecil dan terbuka, tetapi warga Singapura memiliki peluang lebih besar untuk menjadikan negara ini luar biasa jika kita berdiri bersama dan tetap bersatu,” kata Halimah.
Kemudian, para tamu berbaris panjang melintasi ruangan, menunggu giliran untuk mengambil foto dan berjabat tangan dengannya. Halimah Yacob dan suaminya Tuan Mohamed Abdullah Alhabshee menyapa anggota parlemen saat ia berjalan mengelilingi ruangan, termasuk Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong dan Heng Swee Keat.
DIMAS KUSWANTORO I SDA