Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

WHO: Sirup Obat Batuk Beracun Dijual di Kamerun

WHO menyebut sejumlah sirup obat batuk dan pilek yang dijual di Kamerun dengan merek Naturcold mengandung bahan beracun tingkat tinggi.

20 Juli 2023 | 11.09 WIB

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse/File foto
Perbesar
Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse/File foto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut sejumlah sirup obat batuk dan pilek yang dijual di Kamerun dengan merek Naturcold mengandung bahan beracun tingkat tinggi. Ini merupakan fenomena baru, dari serangkaian peringatan tentang sirup obat batuk yang terkontaminasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Label kemasan pada sirup menunjukkan bahwa itu diproduksi oleh sebuah perusahaan bernama Fraken International asal Inggris. Tetapi, WHO mengutip regulator kesehatan Inggris mengatakan tidak ada perusahaan seperti itu di negara tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Penyelidikan masih dilakukan untuk menentukan asal produk tersebut," kata WHO pada Rabu, 19 Juli 2023.

Juru bicara WHO mengatakan kepada Reuters bahwa sirup tersebut mungkin dijual di negara lain serta Kamerun. Kejadian di Kamerun dianggap perlu menjadi peringatan global, menyerukan pengawasan lebih lanjut.

Pada 2022, lebih dari 300 anak - terutama berusia di bawah lima tahun - di Gambia, Indonesia, dan Uzbekistan meninggal karena gagal ginjal akut. Kematian terkait dengan produk serupa dibuat oleh produsen lain. WHO mengatakan ancaman itu sedang berlangsung.

Peringatan di Kamerun mengikuti regulator kesehatan negara itu mengatakan pada April bahwa pihaknya sedang menyelidiki kematian enam anak yang terkait dengan Naturcold. WHO mendukung langkah pihak berwenang di sana.

Menurut WHO, batas yang dapat diterima untuk dietilen glikol, kontaminan yang ditemukan dalam sirup, tidak lebih dari 0,1 persen. Tetapi, batch Naturcold memiliki sirup yang mengandung zat tersebut sebanyak 28,6 persen.

Pakar manufaktur farmasi, seperti dikutip Reuters menyebut, pelaku kerap mengganti propilen glikol, bahan yang digunakan dalam sirup, dengan alternatif yang lebih murah tetapi beracun seperti etilen glikol dan dietilen glikol.

Kontaminan dapat menyebabkan sakit perut, muntah, diare, perubahan kondisi mental dan gagal ginjal akut, di antara gejala lainnya, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.

REUTERS

Daniel Ahmad Fajri

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus