Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AIDS tampaknya menjadi topik yang tidak akan reda dari pemberitaan. Penyakit yang mulanya mencuat di Afrika, Amerika, dan di Haiti pada 1978 itu telah menyebar dengan pesat. WHO menyatakan, sampai Juni 1991, AIDS telah makan korban sekitar 336 ribu orang di 180 negara. Antara 30 dan 40 juta manusia diperkirakan tertular virus AIDS pada tahun 2000. Seharusnya kita tersentak melihat kenyataan ini dan mencoba memahami keadaan sebenarnya, bahwa AIDS merupakan akibat dari perilaku seksual yang menyimpang. Sebagai umat yang beriman kepada Allah, kita percaya bahwa Allah menyatakan kehendak-Nya di dalam kitab suci. Selain itu, kita juga harus menyadari bahwa Allah menyatakan pula kehendak-Nya melalui peristiwa yang terjadi dalam sejarah kehidupan manusia. Karena itu, kehadiran AIDS juga "dibaca" dengan mata rohani yang benar. Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa Allah adalah Mahasuci dan Ia membenci perbuatan dosa (1 Petrus 1:16, Roma 6:23). Hukuman Allah atas manusia yang melawan dan tidak menaati kehendak Nya, bukan saja kelak di neraka, tapi juga pada masa kini. Sebagai umat yang percaya akan kausa dan kedaulatan Allah, kita seharusnya peka bahwa ini adalah fakta manusia telah melawan firman Allah. Manusia yang mereguk kepuasan seksual dengan bebas sesungguhnya telah menyimpang dari kehendak- Nya. Seks yang dikaruniakan Allah untuk menjadi berkat dalam hidup suami istri, namun telah disalahgunakan sebagai alat pemuas nafsu. Penyakit AIDS memang mengerikan. Seharusnya kita segera menyadari dan percaya bahwa itu merupakan peringatan keras dan tegas dari Tuhan. Hukuman Tuhan kepada manusia yang tidak mau bertobat pasti dinyatakan. Kalau selama ini kita hanya berupaya melawan AIDS, padahal yang lebih benar adalah berhenti berbuat dosa seks. Hormatilah tubuh manusia sebagai karunia Allah dengan jalan tidak menyalahgunakannya sebagai pemuas nafsu semata. AIDS adalah "pukulan tangan Tuhan" untuk menyadarkan manusia agar sungguh-sungguh bertobat. MAGDALENA P. SANTOSO Dosen Universitas Kristen Petra Jalan Siwalankerto 121 - 131 Surabaya 60236
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo