Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Editorial

Bahan Pengawet Kosmetik di Roti Kita

Dua merek roti, Aoka dan Okko, diduga menggunakan bahan pengawet berbahaya. Penanganan oleh BPOM malah mencemaskan.

21 Juli 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUGAAN penggunaan bahan pengawet berbahaya pada roti Aoka dan roti Okko, yang mencuat dua pekan terakhir, tak boleh dipandang remeh. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mesti memeriksanya secara menyeluruh, cepat, dan transparan. Berkaca pada tragedi obat batuk sirop maut dua tahun lalu, penanganan yang lamban dan tertutup BPOM akan menimbulkan kerugian tak ternilai bagi konsumen. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Roti Aoka dan Okko tengah menjadi sorotan seiring dengan beredarnya dokumen hasil uji laboratorium PT SGS Indonesia. Pengujian pada September 2023 itu menemukan kandungan sodium dehydroacetate dosis tinggi dalam sampel produk roti buatan pabrik PT Indonesia Bakery Family dan PT Abadi Rasa Food tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Temuan itu sungguh mengkhawatirkan. Zat sodium dehydroacetate selama ini jamak dipakai dalam produk kosmetik karena efektif menjadi antibakteri dan antijamur. Namun keamanannya sebagai bahan pengawet makanan masih dipertanyakan. BPOM bahkan belum mengaturnya pada daftar zat aditif yang bisa digunakan dalam produk olahan pangan. 

Produsen Aoka dan Okko kompak membantah dugaan menggunakan sodium dehydroacetate. Kendati begitu, PT Abadi Rasa Food untuk sementara menghentikan produksi sembari menunggu hasil uji laboratorium yang dilakukan secara swadaya oleh perseroan terhadap semua bahan baku roti Okko. 

Di tengah simpang siurnya informasi itu, BPOM malah bersikap tertutup dengan tak memberikan penjelasan memadai. Regulator sekaligus pengawas keamanan bahan pangan itu hanya menyatakan sudah menguji sampel roti Aoka dan Okko baru-baru ini, yang hasilnya diklaim aman. BPOM menolak membeberkan detail hasil pengujian tersebut dan menyatakan hasil tes di luar laboratorium mereka tidak bisa dipercaya.

Cara BPOM tersebut mengingatkan pada kejadian September 2022, ketika Ikatan Dokter Anak Indonesia mengungkap anomali lonjakan jumlah pasien gangguan ginjal akut pada anak sejak awal tahun itu. BPOM, kala itu, bersikap defensif dan menyatakan obat di Indonesia aman, kendati Badan Kesehatan Dunia (WHO) menemukan indikasi kontaminasi senyawa kimia berbahaya dalam obat sirop sebagai pemicu kasus serupa di Gambia. 

Pemerintah, termasuk BPOM, baru menyelidiki penyebab kasus gagal ginjal akut massal itu secara komprehensif dan terbuka pada akhir Oktober. Terlambat. Lebih dari 326 anak meregang nyawa akibat gagal ginjal akut yang terbukti dipicu cemaran senyawa etilen glikol dan dietilen glikol pada obat batuk sirop produksi PT Afi Farma. 

Kesalahan itu tak boleh terulang. Dugaan penggunaan sodium dehydroacetate dalam produk roti bukan kasus sepele. Seabrek studi menunjukkan penggunaan bahan pengawet dosis tinggi dalam produk olahan pangan bisa menimbulkan alergi, gangguan pencernaan, hingga kanker. Karena besarnya risiko bagi kesehatan konsumen itu pula, sejumlah negara mengatur ekstraketat pemanfaatan sodium dehydroacetate sebagai zat aditif makanan. 

BPOM mesti mengusut tuntas kasus yang menyeret roti Aoka dan Okko ini. Dua merek itu membanjiri pasar dengan citra roti murah dan tahan berbulan-bulan, dua hal yang diidam-idamkan konsumen kelas ekonomi bawah. Masyarakat di level ini sensitif terhadap harga dan kurang peduli akan keamanan pangan. Mereka yang seharusnya mendapat perlindungan justru paling berisiko tinggi menjadi korban kasus ini. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Bahan Kosmetik di Roti Kita"

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus