Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satwa anoa atau Bubalus sp dilaporkan memasuki kamp di kawasan tambang PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM) di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Satyawan Pudyatmoko membenarkan laporan tersebut dan mengatakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra sudah melakukan evakuasi terhadap satwa endemik Pulau Sulawesi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami akan kembalikan anoa tersebut ke habitat yang sesuai," ucap Satyawan saat ditemui di Kantor KLHK, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2024.
Menurut Satyawan, BKSDA Sulawesi Tenggara sedang berupaya melakukan delineasi habitat khusus buat anoa tersebut. "Habitatnya sudah kita sediakan. Harapannya ketika anoa masuk ke habitat tersebut pakan cukup, sehingga gangguan menjadi berkurang karena di situ memang habitatnya," ungkapnya.
Satyawan menyebutkan upaya mengembalikan anoa di Konawe sudah sesuai dengan semangat revisi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (RUU KSDAHE) yang baru saja disahkan pada 9 Juli lalu.
Menurut dia, adanya pengaturan areal reservasi dilakukan untuk mengantisipasi hal seperti anoa di Konawe. "Jadi setiap lahan, walupun itu bukan lahan konservasi, kalau dia berperan penting sebagai koridor satwa, berperan penting sebagai habitat satwa, harus di-reserve, harus dilindungi. Jadi satwa tidak berkeliaran dan sebagainya, itu sudah diantisipasi dengan revisi UU 5/1990," ungkapnya.
Sebelumnya, sebuah video viral merekam aktivitas tak biasa anoa sulawesi, salah satu hewan liar dilindungi di Sulawesi Tenggara. Dalam video berdurasi 02.04 menit itu, seekor anoa berwarna hitam kecokelatan, tertangkap kamera amatir masuk di dalam sebuah lokasi basecamp karyawan tambang di wilayah Kecamatan Routa.
Anoa dalam video diketahui merupakan jenis anoa dataran rendah. Selain memiliki tubuh yang lebih besar dibanding anoa dataran tinggi, hewan bertanduk ini memiliki warna nyaris hitam dengan sedikit cokelat.
Video anoa menjadi viral karena terlihat jinak. Padahal, hewan endemik Sulawesi yang hampir punah ini terkenal liar dan ganas saat bertemu hewan lain atau manusia di sekitarnya.