Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini soal potensi gelombang tinggi di berbagai area perairan. Prakirawan BMKG Ryan Putra Pambudi mengatakan angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut ke timur laut dengan kecepatan berkisar 8-25 knot. Adapun laju angin di wilayah selatan sedikit lebih lambat dan bergerak ke barat daya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi bagian timur," kata Ryan melalui keterangan tertulis pada Rabu, 12 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlaku hingga 15 Maret nanti, peningkatan tinggi gelombang laut hingga 2,5 – 4 meter berpeluang terjadi di beberapa bagian Samudra Hindia, yaitu di sebelah barat Kepulauan Mentawai, sebelah barat Lampung dan Bengkulu, selatan Banten, serta sebelah selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah
Kondisi angin yang sama juga menimbulkan gelpmbang tinggi 1,25 - 2,5 meter di perairan barat Aceh dan selatan Jawa Timur, selatan Nusa Tenggara, Laut Natuna Utara, serta Laut Maluku. Situasi serupa ada juga di Samudra Pasifik sebelah utara Papua Barat dan Papua, lalu Laut Sulawesi bagian timur.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," tutur Ryan.
BMKG secara reguler mengimbau nelayan mewaspadai angin yang kencangnya lebih dari 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspaai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Ada juga imbauan bagi nahkoda kapal ferry untuk mewaspadai kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nahkoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memperhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.