Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa mengguncang dari Tojo Una-Una Sulawesi Tengah berlanjut sampai Selasa pagi, 27 Juli 2021. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat sedikitnya ada 36 gempa susulan itu dengan kekuatan kurang dari Magnitudo 5,0.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jumlah itu menambah tujuh rangkaian gempa yang telah terjadi sepanjang Senin kemarin. Gempa terkuat dicatat terjadi pada Senin malam, pukul 19.09 WIB, dengan kekuatan 6,3 M. “Semoga kondisi segera stabil,” kata Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, seperti dikutip dari akun media sosialnya, Selasa 27 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Daryono telah menjelaskan bahwa pusat gempa terletak pada jalur Sesar Balantak. Pada jalur sesar yang sama, gempa kuat terakhir kali terjadi pada 15 Maret 2015, kekuatannya 6,1 M. Gempa dengan kekuatan yang setara di kawasan itu juga pernah tercatat pada 1964.
Rentetan gempa kuat itu disebutkannya terjadi pada jalur Sesar Balantak yang berarah barat timur. “Namun untuk memastikan pembangkit Gempa Tojo Una-Una saat ini masih perlu dikaji lebih mendalam,” kata Daryono.
Peta lokasi gempa di Tojouna, Sulawesi Tenggara, 26 Juli 2021. Foto: BMKG
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Geofisika Palu, Hendrik Leopatty, menduga pembangkit itu adalah sesar lokal yang belum diketahui detail. Dia menduga, sesar lokal itu membelah dari utara ke selatan Kabupaten Tojo Una-Una.
Secara keseluruhan, Hendrik menambahkan bahwa ada seluruhnya 48 sesar gempa yang telah teridentifikasi di Pulau Sulawesi. “Paling banyak kami, di Sulawesi Tengah,” katanya dikutip dari ANTARA.