Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini soal potensi hujan lebat sebagian area Jakarta Barat dan Jakarta Selatan pada sore menjelang malam ini, Rabu, 4 Desember 2024. Hujan ini berpotensi disertai petir dan angin kencang yang cenderung berhembus ke barat, dengan kecepatan maksimal 20 kilometer per jam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk pembaharuan prediksi cuaca BMKG yang diterbitkan pada pukul 07.00 WIB, Rabu pagi, cuaca Jakarta masih cenderung berawan hingga siang ini. Sejak pukul 13.00 WIB menuju pukul 19.00 WIB, hujan berpeluang mengguyur Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Intensitas hujan di area di barat dan selatan lebih besar, sehingga peringatan dini soal hujan petir tadi berlaku pada periode ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan suhu udara rata-rata berkisar 24-31 derajat Celcius, wilayah Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Tmur bakal cenderung berawan tebal sejak pukul 19.00 WIB hingga esok dinihari. Wilayah DKI lainnya diprakirakan berawan. Adapun tingkat kelembapan udara di Jakarta pada hari ini sekitar 75-95 persen.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, belakangan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Cuaca ekstrem di Indonesia dipengaruhi oleh lebih dari satu faktor. Dia menyebut mitigasi bencana hidrometeorologi di akhir tahun ini sangat mendesak untuk dilakukan.
“Ada faktor madden-julian oscillation (MJO), Cold Surge, La Nina lemah, dan puncak musim hujan di Pulau Jawa dan Sumatera bagian selatan,” katanya pada 2 Desember lalu.
Lebih lengkapnya, MJO terjadi ketika terdapat aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik. Fenomena ini biasanya muncul setiap 30-40 hari. Adapun Cold Surge yang merupakan aliran udara dingin, dari daratan Asia atau Siberia menuju wilayah barat Indonesia, yang dapat menggenjot curah hujan.
Ni Made Sukmasari berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Kelapa