Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi 2,5 Meter dari Utara Pulau Sabang Hingga Selat Sumba

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi untuk sejumlah area perairan. Kapal nelayan harus mewaspadai gelombang maksimal 2,5 meter.

1 Oktober 2024 | 13.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Dermaga Muara Baru, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di beberapa perairan yang berlaku pada 1-2 Oktober 2024. Prakirawan BMKG, Samuel R. Adiprabowo, mengatakan pola angin di Indonesia bagian utara pada awal bulan ini cenderung bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan sekitar 4-15 knot, sedangkan di bagian selatan umumnya bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Makassar bagian selatan, Laut Arafuru bagian timur," kata Samuel melalui keterangan tertulis, Selasa, 1 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pola angin meningkatkan ketinggian gelombang laut hingga sekitar 1,25 -2,5 meter di berbagai area, mulai dari Selat Malaka bagian utara, perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan barat Bengkulu-Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, serta Selat Sumba bagian barat.

Potensi gelombang tinggi itu juga terdeteksi di Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa-Nusa Tenggara Timur, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan selatan Kepulauan Kai-Aru, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, sampai Laut Arafuru.

Samuel meminta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir mewaspadai gelombang tinggi itu. "Dapat berisiko juga terhadap keselamatan pelayaran," tuturnya.

Para nelayan dengan kapal kecil diminta mewaspadai angin yang kecepatannya lebih dari 15 knot. Kapal ikan juga harus mewaspadai gelombang laut yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus memperhatikan risiko angin lebih dari 16 knot dan gelombang di atas 1,5 meter.

Adapun kapal penyeberangan diminta mewaspadai angin sekencang kebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Sedangkan armada berukuran jumbo, seperti kargo maupun pesiar, harus mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

 

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus