Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BNPB Maksimalkan Pompa Alkon untuk Cari Korban Banjir Bandang di Ternate

BNPB menggunakan pompa alkon untuk mencari korban banjir di Ternate. Hingga hari ini jumlah korban meninggal 13 orang.

26 Agustus 2024 | 11.35 WIB

Sejumlah Tim SAR gabungan menyaksikan ekskavator  menyingkirkan material lumpur saat mencarian korban banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Senin 26 Agustus 2024. Pada hari kedua pascabanjir bandang di kelurahan Rua tersebut sebanyak 450 Tim SAR gabungan diterjunkan ke lokasi untuk mencari 3 korban yang masih tertimbun material lumpur banjir bandang menggunakan ekskavator. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Perbesar
Sejumlah Tim SAR gabungan menyaksikan ekskavator menyingkirkan material lumpur saat mencarian korban banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Senin 26 Agustus 2024. Pada hari kedua pascabanjir bandang di kelurahan Rua tersebut sebanyak 450 Tim SAR gabungan diterjunkan ke lokasi untuk mencari 3 korban yang masih tertimbun material lumpur banjir bandang menggunakan ekskavator. ANTARA FOTO/Andri Saputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengoptimalkan proses pencarian dan pertolongan enam korban banjir bandang yang hilang di Kelurahan Rua, Ternate, Maluku Utara, dengan menggunakan mesin pompa alkon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024 mengatakan, penggunaan mesin pompa air akan dioptimalkan dalam 3x24 jam ke depan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, dan TNI/Polri tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut laporan Antara, lebih dari tiga unit mesin pompa alkon dari BNPB dikirimkan ke lokasi bencana hari ini, beserta selang ratusan meter dan perangkat eksternalnya.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan petugas gabungan di lapangan, kata Muhari, mesin pompa air dipilih untuk memperbesar peluang korban yang hilang ditemukan selamat dibandingkan menggunakan alat berat seperti ekskavator, yang di saat bersamaan sudah disiapkan 10 unit.

Muhari mengatakan, setiap mesin pompa air tersebut dioperasikan secara serentak untuk menyiram atau membersihkan tumpukan material tanah yang dicurigai di bawahnya menimbun tubuh ke enam korban.

Data terakhir yang diterima BNPB sampai Senin pagi, tim gabungan mengevakuasi sebanyak 22 korban. Sebanyak 13 orang meninggal dan sembilan selamat. Korban selamat yang luka-luka sudah mendapatkan penanganan dari tenaga medis.

Kepala BNPB Suharyanto hari ini juga terbang menuju Kota Ternate, Maluku Utara, untuk memastikan penanganan darurat pascabanjir bandang berjalan optimal. Menurut Muhari, kepala BNPB akan meninjau beberapa titik yang terdampak bencana banjir bandang, antara lain Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate. 

Kepala BNPB juga akan menyerahkan bantuan dana siap pakai dan bantuan barang logistik untuk  penanganan darurat banjir bandang Kota Ternate. "Bantuan simbolis akan diserahkan Kepala BNPB kepada Walikota Ternate," kata Muhari.

 

 

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus