Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Chandra Asri menyatakan sudah mengkaji dokumen hasil inspeksi alat penunjang yang berhubungan dengan air pendingin di pabriknya di Ciwandan, Kota Cilegon, Banten. Kegagalan fungsi atau kebocoran yang terjadi pada pipa air pendingin itu menjadi penyebab insiden di pabrik kimia itu pada Sabtu pagi, 20 Januari 2024, lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat itu, karena batasan bawah operasional dari aliran air pendingin telah terlewati, Chandra Asri memutuskan shutdown operasional ethylene plant. Prosedur selanjutnya adalah kandungan hidrokarbon dibakar untuk mencegahnya terlepas ke lingkungan. Dampaknya, asap hitam dan berbau menyengat meracuni penduduk sekitar. Sebanyak ratusan orang mengadukan mata perih, sesak napas, serta mual dan muntah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adanya kaji ulang terhadap dokumen inspeksi agar insiden itu tak terulang diungkap Head of Corporate Communications PT Chandra Asri Pacific, Chrysanthi Tarigan. "Perseroan juga akan meningkatkan pengawasan terhadap seluruh operasional pabrik, meningkatkan maintenance pabrik, meningkatkan inspeksi atas area-area kritikal, serta memperketat sistem keamanan pabrik," kata dia lewat jawaban tertulis, Kamis 1 Februari 2024.
Dalam penjelasannya, Chrysanthi kembali menyatakan bahwa pembakaran gas hidrokarbon di cerobong (flaring) adalah tindakan pengamanan sesuai SOP yang berlaku. Tujuannya, menurut dia, mengutamakan keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar. "Dapat kami sampaikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," kata dia menambahkan.
Kebakaran di pabrik kimia Chandra Asri di Cilegon. Foto : X
Menurut dia pula, perusahaan telah menyampaikan informasi keadaan darurat kepada instansi terkait dan masyarakat sekitar. Chandra Asri, kata Chrysanthi, lalu memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak mulai hari itu juga. Layanan dibantu Dinas Kesehatan Kota Cilegon melalui Puskesmas Ciwandan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang melalui Puskesmas Anyar.
Layanan kesehatan, kata Chrysanthi, mencakup pemantauan kesehatan masyarakat dan pengobatan lebih lanjut jika diperlukan. Layanan itu disebutkan dibarengi pemberian paket sembako dan susu serta pembagian masker "Kami juga melakukan pemantauan udara ambien dengan lab eksternal di tiga titik lokasi pemantauan pada 21 Januari 2024," katanya.
Sebelumnya, sejumlah pejabat di Kota Cilegon menyatakan masih menunggu hasil uji laboratorium untuk bukti-bukti pencemaran lingkungan gara-gara insiden di pabrik Chandra Asri tersebut. Padahal tercatat sedikitnya 340 warga yang sempat mendapat pertolongan di posko kesehatan pada hari pertama saja.
Pilihan Editor: Cari Durian Jatuhan, Mahasiswa Unpad KKN di Pangandaran Malah Temukan Fosil Siput dan Kerang