Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Enam Kabupaten di NTT Berstatus Siaga Darurat Kekeringan

Semua zona musim di wilayah NTT telah memasuki musim kemarau bawah normal atau lebih kering dari biasanya.

26 Agustus 2023 | 13.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Arsip - Upaya pemadaman api di Bukit Sylvia Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin, 22 Agustus 2022. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Labuan Bajo - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambrosius Kodo, mengatakan sebanyak enam kabupaten telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sampai hari ini sudah enam kabupaten yang tetapkan status (siaga darurat kekeringan)," kata Ambrosius sebagaimana dikutip Antara, Sabtu, 26 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya NTT telah menetapkan status siaga darurat kekeringan yang berlaku hingga bulan Oktober 2023. Selanjutnya enam kabupaten juga menyusul menetapkan status serupa, yakni Kabupaten Belu, Rote Ndao, Sabu Raijua, Kupang, Alor, dan Sumba Barat Daya.

Penetapan status siaga darurat kekeringan itu berdasarkan prakiraan musim kemarau dari BMKG bahwa semua zona musim di wilayah NTT telah memasuki musim kemarau bawah normal atau lebih kering dari biasanya.

Atas hal itu, Ambrosius pun berharap adanya dukungan pemerintah kabupaten lainnya untuk melakukan kaji cepat di lapangan terkait potensi kekeringan. "Segera laporkan dan koordinasi dengan BPBD Provinsi NTT untuk langkah-langkah penanganan," ucapnya.

Ia menjelaskan BPBD NTT telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dampak dari kekeringan, antara lain imbauan kepada masyarakat dan bantuan air bersih.

BPBD di setiap kabupaten juga melakukan hal serupa dan memantau laporan yang masuk untuk mengambil langkah strategis secepatnya. "Kita terus memantau dampak langsung terhadap kesulitan akses air bersih," ucapnya.

Berdasarkan analisis dari Stasiun Klimatologi Kelas II NTT, beberapa wilayah NTT mengalami hari tanpa hujan berturut-turut lebih dari 21 hari hingga lebih dari 60 hari.

Prakiraan peluang curah hujan menunjukkan bahwa di sebagian besar wilayah di NTT diperkirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah atau kurang dari 20 mm/dasarian dengan peluang lebih dari 70 persen.

Situasi kekeringan itu berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, pengurangan ketersediaan air tanah sehingga menyebabkan kelangkaan air bersih, serta meningkatnya potensi kemudahan terjadinya kebakaran.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus