Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Prediksi Cuaca BMKG, Berikut Potensi Hujan di Jabodetabek Hari Ini

Hari ini bertepatan dengan libur Isra Miraj dan liburan panjang. BMKG prediksi cuaca hujan dan hujan disertai petir. Cek detailnya.

27 Januari 2025 | 06.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memperkirakan seluruh wilayah Jakarta berpotensi turun hujan ada hari ini, Senin 27 Januari 2025. Prediksi cuaca hujan hari ini yang bertepatan dengan hari libur Isra Miraj sama seperti kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada hari ini, lebih detailnya, hujan ringan berpotensi terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara. Dua lainnya yakni Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu diperkirakan hujan disertai petir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hujan yang disertai petir kemungkinan  juga akan terjadi di wilayah Kabupaten Bogor. Sementara Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kabupaten Bekasi hujan intensitas ringan saja yang mungkin turun hari ini.

Begitu juga untuk wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang, serta Kota Tangerang Selatan, BMKG memperkirakan hari ini akan turun hujan ringan.

Meski didominasi potensi hujan ringan, bukan berarti Jabodetabek bebas dari peringatan dini cuaca ekstrem hari ini. BMKG tetap memberikan peringatan dini berupa hujan sedang-lebat.

Seluruh wilayah provinsi di Indonesia mendapat peringatan dini cuaca ekstrem hari ini. Sebagian besar berupa hujan sedang-lebat, tapi ada juga yang hujan lebat-sangat lebat seperti Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Di Balik Intensitas Hujan Hari Ini

Prakirawan Cuaca BMKG, Azhari Putri Cempaka, mengatakan perkiraan itu berdasarkan analisis dari kombinasi dinamika atmosfer yang mempengaruhi intensitas hujan di Indonesia. Dia mengatakan sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia Selatan Bali dan di Laut Arafura Selatan Papua.

Keduanya membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi yang memanjang di Samudera Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Barat dan di Laut Arafura. Konvergensi akan memacu pertumbuhan awan hujan.

Daerah konvergensi lain, kata Putri, memanjang dari Samudera Hindia barat Aceh hingga Sumatera Barat, Samudera Hindia sebelah barat Lampung, Laut Jawa. Kemudian di Laut Natuna, perairan Kalimantan Barat hingga Kalimantan Tengah, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Banda, dan di Samudera Pasifik utara Papua.

Selain itu ada daerah pertemuan angin atau konfluensi yang terpantau di perairan sebelah barat Lampung hingga utara Jawa, Laut Cina Selatan, Laut Natuna, Laut Andaman, Laut Jawa, Selat Makassar, dan Laut Banda. Peningkatan kecepatan angin mencapai lebih dari 25 knot terpantau di Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, Laut Natuna, dan Laut Filipina yang mampu menciptakan potensi gelombang tinggi sekitar 2,5 hingga 4,0 meter.

“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut,” ujar ujar Putri dalam keterangannya, Kamis, 23 Januari 2025.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus