Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

4 Maret 2024 | 20.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas pada Senin sore, 4 Maret 2024. Jarak luncuran awan panas Merapi kali ini melebihi kondisi pada umumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setidaknya tujuh kali erupsi Gunung Merapi meluncurkan awan panas, tadi sore. Awan panas guguran pertama, yakni sekitar 16.03 WIB tercatat berdurasi 258 detik dengan estimasi jarak luncur awan panas maksimal 2.600 meter ke arah barat daya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Estimasi jarak luncuran awan panas itu kemudian menurun pada kejadian kedua hingga ke enam. Pada luncuran kedua atau pukul 16.18 WIB, jarak luncuran awan panas itu maksimal 2.300 meter ke arah barat daya. Selanjutnya, luncuran awan panas pada pukul 16.22 WIB maksimal 1.200 meter; pukul 16.24 WIB sejauh 1.600 meter; pukul 16.27 WIB sejauh 1.200 meter; dan pukul 16.29 WIB sejauh 1.400 meter.

Namun jangkauannya kembali meningkat pada luncuran awan panas ketujuh pada pukul 16.32 WIB, yang kembali mencapai sejauh 2.300 meter. Kejadian ini tergolong jarang karena umumnya jarak awan panas Merapi kurang dari 2.000 meter.

Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso, visual Gunung Merapi tampak berkabut selama kejadian luncuran awan panas. Wilayah seperti Selo Boyolali Jawa Tengah dilaporkan mengalami hujan abu Merapi. "Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," kata Agus pada Senin, 4 Maret 2024.

Merujuk laporan BPPTKG Yogyakarta, sebelum terjadinya rentetan awan panas Merapi tersebut, lereng barat daya Gunung Merapi mengalami hujan pada siang sekitar 13.41 WIB. Hujan dengan intensitas curah hujan 58,1 milimeter per jam dan total curah hujan 36,3 milimeter terus berlangsung hingga sore di wilayah gunung api aktif yang berstatus Siaga atau Level III sejak November 2020 tersebut.

BPPTKG Yogyakarta pun telah mengeluarkan imbauan kewaspadaan bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Masyarakat juga diimbau waspada awan panas guguran di daerah potensi bahaya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus