Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Jakarta Berkabut, BMKG: Aktivitas Masyarakat Mulai Normal

BMKG menjelaskan pemandangan langit Jakarta yang tampak berkabut pada Rabu 30 Maret 2022.

31 Maret 2022 | 08.29 WIB

Warga berfoto dengan latar belakang gedung-gedung bertingkat yang diselimuti kabut di Skywalk Senayan Park, Jakarta, Rabu, 30 Maret 2022. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan adanya fenomena langit di DKI Jakarta yang tampak berkabut merupakan akibat dari polusi seiring dengan peningkatan aktivitas kendaraan. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Perbesar
Warga berfoto dengan latar belakang gedung-gedung bertingkat yang diselimuti kabut di Skywalk Senayan Park, Jakarta, Rabu, 30 Maret 2022. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan adanya fenomena langit di DKI Jakarta yang tampak berkabut merupakan akibat dari polusi seiring dengan peningkatan aktivitas kendaraan. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan pemandangan langit Jakarta yang tampak berkabut pada Rabu 30 Maret 2022. Kabut yang tercipta disebutkan berasal dari meningkatnya aktivitas kendaraan saat aturan pembatasan pandemi sudah semakin dilonggarkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Untuk kualitas udara ada peningkatan karena aktivitas kendaraan, yang mana masyarakat sudah mulai beraktivitas secara normal," ujar Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan, seperti dikutip dari Antara, Rabu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tidak hanya dari kendaraan, kontribusi polusi udara juga datang dari aktivitas pembakaran lainnya, termasuk dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di sekitar wilayah DKI Jakarta. Yang satu ini diketahui sebagai salah satu sumber emisi polusi partikel debu halus (PM2,5).

Dodo menjelaskan, udara berkabut bisa terjadi pagi sebelum ada proses pemanasan dari sinar Matahari. "Jadi uap air dari suhu dingin malam hari, membentuk kabut hingga pagi menjelang Matahari bersinar," kata dia.

Menurut informasi yang dilansir dari laman web IQAir sore hari, Jakarta memiliki nilai indeks kualitas udara AS (US AQI) sebesar 166, yang mana masuk dalam kategori udara tidak sehat pada Rabu.

Polutan PM2,5 mencapai konsentrasi 84 mikrogram per meter kubik. Konsentrasi tersebut 16,8 kali di atas nilai kualitas udara yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus