Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada hari ini dan besok, Selasa dan Rabu 22-23 Oktober 2024. Peningkatan gelombang bisa sampai setinggi 4 meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prakirawan BMKG, Benedictus Kushardian, mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dua hari ke depan umumnya bergerak dari tenggara - barat daya dengan kecepatan 10-30 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 6-20 knot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi, perairan utara Papua Barat, Samudera Pasifik sebelah utara Halmahera - Papua Barat," kata Benedictus melalui keterangan tertulis, Selasa 22 Oktober 2024.
Menurut dia, kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samudera Hindia barat Aceh, Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai,
Samudera Hindia barat Bengkulu, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, Samudera Hindia selatan DI Yogyakarta, Laut Natuna Utara, dan Laut Jawa bagian timur.
Benedictus juga menyebutkan gelombang serupa berpotensi terjadi di Selat Makassar bagian utara, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Laut Seram, Laut Arafuru bagian barat, Laut Sulawesi bagian barat, Laut Sulawesi bagian tengah, Laut Maluku, Samudera Pasifik utara Papua Barat, Samudera Pasifik utara Papua.
Sedangkan gelombang yang lebih tinggi, kisaran 2,5 - 4,0 meter, berpeluang terjadi di Samudera Hindia barat Lampung, Samudera Hindia selatan Banten, Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Samudera Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Samudera Hindia selatan NTB, Samudera Hindia selatan NTT.
Juga di Laut Sulawesi bagian timur, Samudera Pasifik utara Maluku, dan Samudera Pasifik utara Papua Barat Daya. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," ucap Benedictus.
Untuk itu, menurut dia, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan untuk menghindari kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Untuk kapal tongkang, Benedictus meminta menghindari kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter serta kapal ferry perlu mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Sedangkan kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar waspada kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter. "Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi juga agar tetap selalu waspada," katanya menambahkan.