Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

PVMBG: Aktivitas Gunung Marapi Masih Tinggi, Lontaran Material Pijar Radius 4,5 Kilometer

Aktivitas Gunung Marapi cenderung fluktuatif sejak erupsi pada 3 Desember 2023.

16 Januari 2024 | 14.26 WIB

Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar erupsi yang disertai lontaran material pijar pada Minggu, 14 Januari 2024. ANTARA/Muhammad Zulfikar.
Perbesar
Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar erupsi yang disertai lontaran material pijar pada Minggu, 14 Januari 2024. ANTARA/Muhammad Zulfikar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Padang - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan aktivitas Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, masih tinggi, sehingga warga diminta tetap menjauhi radius 4,5 kilometer dari Kawah Verbeek atau pusat erupsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Pada Level III ini kami imbau masyarakat tidak masuk pada radius 4,5 kilometer karena aktivitas Marapi masih tinggi," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Marapi dari PVMBG, Kristianto, di Kabupaten Agam, sebagaimana dikutip Antara, Selasa, 16 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kristianto mengatakan aktivitas gunung berapi tersebut cenderung fluktuatif sejak erupsi pada 3 Desember 2023. Berdasarkan catatan itu, PVMBG mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan. "Jadi fluktuatif ya. Misalnya pada 13 Januari 2024 PVMBG mencatat empat kali erupsi, kemudian pada 14 Januari hanya dua kali erupsi," sebut Kristianto.

Sejak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya PVMBG, menaikkan status Gunung Marapi naik dari Level II menjadi Level III, lontaran material pijar gunung itu masih berada dalam radius 4,5 kilometer.

Namun apabila lontaran material pijar tersebut sudah melewati radius 4,5 kilometer, PVMBG akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk langkah-langkah yang dilakukan untuk keselamatan masyarakat. "Untuk meningkatkan status (gunung) itu tidak gampang dan butuh berbagai pertimbangan," ujar Kristianto.

Pertimbangan tersebut, kata dia, misalnya mengenai data rekaman seismograf yang menyangkut aktivitas kegempaan dan lain sebagainya. Terkait perbedaan abu vulkanik berwarna putih dan kelabu yang disemburkan saat terjadinya erupsi, Kristianto mengatakan hal itu harus diteliti lebih lanjut di laboratorium. "Abu vulkanik yang kelabu itu biasanya lebih lembut, tapi kalau abunya lebih kehitaman biasanya mengandung kerikil," ujarnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus