Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banda Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh memperkirakan cuaca ekstrem bakal melanda sejumlah wilayah di Aceh akibat hadirnya sirkulasi siklonik di perairan Samudera Hindia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sirkulasi siklonik terpantau di wilayah perairan Samudera Hindia bagian barat Aceh. Kondisi ini dapat mengakibatkan fenomena cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang, melanda sejumlah wilayah Aceh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prediksi tersebut datang dari Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Aceh, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Rabu 26 Agustus 2020. Ia menerangkan kalau radar cuaca juga menangkap adanya daerah shearline atau belokan angin di wilayah perairan barat Aceh hingga selatan Aceh.
Daerah itu diperkirakan menjadi lokasi pembentukan awan-awan konvektif yang intensif yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan-awan hujan di sekitarnya. Wilayah yang berpotensi hujan lebat dapat disertai petir dan angin kencang telah dimulai pada Rabu yang mencakup Pidie Jaya, Pidie, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Timur.
Pada hari ini, Kamis 27 Agustus 2020, cuaca ekstrem diperkirakan lebih luas, melanda 13 kabupaten/kota di Aceh. "Sedangkan Jumat, kami perkirakan terjadi di empat daerah di Aceh, yakni Pidie Jaya, Pidie, Aceh Tengah, dan Aceh Besar," katanya.
Ia juga menyebutkan dampak dari sirkulasi siklonik di wilayah perairan Samudera Hindia bagian barat Aceh bisa meningkatkan gelombang laut setinggi 4 meter lebih di wilayah perairan tersebut. "Sedangkan gelombang laut di wilayah perairan lain di Aceh cenderung aman, kecuali utara Sabang dan barat-selatan Aceh masing-masing setinggi 2,5 meter," ucapnya menambahkan.
Penampakan awan di Meulaboh, Aceh Barat. Istimewa
Waspada terhadap potensi cuaca buruk sebelumnya telah diminta BMKG kepada masyarakat di Aceh saat kemunculan fenomena awan arcus 10 Agustus 2020. Penampakan awan hitam bergulung memanjang bak gelombang tsunami di laut yang terjadi di Meulaboh itu pertanda angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir di sekitar pertumbuhan awan yang disertainya.