Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Pawai SEA Games Kemenpora Dikritik Mantan Atlet, Yayuk Basuki: Ada Perlakuan Khusus Timnas U-22

Yayuk Basuki menilai yang perlu dipahami dalam event pawai seperti itu adalah perlakuan sama pada seluruh atlet bukan saja Timnas U-22.

20 Mei 2023 | 18.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana konvoi timnas U-22 usai berhasil meraih medali emas SEA Games 2023, di Jakarta, Jumat, 19 Mei 2023. Konvoi dimulai Kemenpora menuju bundaran Hotel Indonesia dan berakhir di Gate VIP Patung Panahan Senayan, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta -  Mantan petenis nasional asal Yogyakarta, Yayuk Basuki mengkritik arak-arakan SEA Games yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga atau Kemenpora pada Jumat, 19 Mei 2023. Pawai yang lebih tepat disebut arak-arakan Timnas U-22 itu telah menimbulkan kekecewaan bagi sebagian atlet Indonesia yang turut berlaga di SEA Games 2023 di Kamboja lalu. Kekecewaan itu terjadi ketika Timnas U-22 sepak bola seolah diistimewakan.

Yayuk Basuki Soroti Perlakuan Khusus ke Timnas U-22

"Yang menjadi penyebab, dalam pawai itu tampak ada perlakuan khusus bagi salah satu cabor (cabang olahraga)," kata Yayuk di Yogyakarta, Sabtu 20 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, atlet renang peraih emas SEA Games 2023, I Gede Siman Sudartawa memilih meninggalkan pawai itu dengan turun dari mobil arak-arakan lantaran merasa tidak dihargai setelah merasakan cabor sepak bola lebih diistimewakan. Dalam pawai itu puluhan atlet dari 31 cabor peraih medali SEA Games 2023 kompak naik bus karnaval yang disediakan Kemenpora namun Timnas Indonesia U-22 yang justru datang terlambat malah naik bus double decker dan langsung memimpin rombongan kirab.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bagi atlet, jiwa sportif itu bukan hanya sebatas di lapangan, tapi juga terbawa di kehidupan sehari-hari," kata Yayuk.

Yayuk Basuki: Sportivitas Bukan Saja di Lapangan

Yayuk Basuki (yayukbasuki.id)

Mantan petenis yang pernah menduduki peringkat sembilan dunia untuk sektor ganda putri dan peringkat 19 dunia untuk tunggal putri itu menegaskan atlet sudah terbiasa disiplin soal waktu dan bertindak secara fair terrhadap situasi apapun. "Dengan kebiasaan para atlet itu, seharusnya Kemenpora dalam penyelenggaraan pawai Sea Games itu bisa bersikap fair dan obyektif,  sehingga perlakuan khusus pada satu cabor tidak terjadi," kata Yayuk.

Yayuk menuturkan, yang perlu dipahami dalam event pawai seperti itu adalah perlakuan sama pada seluruh atlet. Sebab yang berjuang membawa nama baik Indonesia bukan hanya satu cabor saja.

"Kita semua bangga atas capaian Timnas Sepakbola U-22 yang meraih medali emas, namun demikian, harus ada kesamaan perlakuan yang ditunjukan oleh Kemenpora," kata dia. "Jangan sampai pawai yang diselenggarakan Kemenpora kemarin membuat gap antar cabor, bahkan antar atlet itu sendiri," ujar dia.

Berkaca dari peristiwa pawai Sea Games 2023 ini, Yayuk menambahkan dalam waktu dekat Indonesia masih akan menghadapi penyelenggaraan Asian Games 2023. Asian Games yang semula dijadwalkan berlangsung pada tahun lalu diundur menjadi tahun ini tepatnya pada 23 September hingga 8 Oktober.

"Kami semua berharap, atlet kita bisa tetap fokus untuk terus latihan dan berjuang mencapai prestasi yang terbaik," kata dia.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus