Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Regulasi mobil listrik dan sepeda motor listrik masih dibahas di Kementerian Perindustrian. Sejumlah proyek percontohan akan terus dilakukan, di antaranya penggunaan sepeda motor listrik bertenaga baterai untuk kebutuhan badan usaha milik negara (BUMN).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan bahwa Honda dan Panasonic tengah mengembangkan motor listrik berkonsep baterai yang bisa diganti dengan mudah. Cara ini kemungkinan akan lebih dapat diaplikasikan dibandingkan dengan mengisi ulang baterai di stasiun penyedia listrik umum (SPLU).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau charge itu kan memakan waktu. Kalau tinggal ganti baterai, mirip dengan tabung gas, jadi tidak perlu menunggu,” katanya. Dengan sistem tersebut, nantinya akan dibutuhkan baterai dalam jumlah banyak di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau lokasi-lokasi lain yang telah ditentukan.
Baca: Ini Dia Spesifikasi Motor Listrik yang Dikendarai Jokowi di Asmat
Harjanto pun meminta Honda dan Panasonic untuk dapat memproduksi baterai sepeda motor di Indonesia. Pemerintah saat ini telah memfasilitasi dengan membuat kerja sama antara Honda, Panasonic, dan PT Pos Indonesia (Persero).
Harjanto melanjutkan, bahwa sebanyak 200 unit sepeda motor listrik akan mulai dioperasikan di Jakarta, Bandung, dan Bali. “Ini juga akan menjadi waktu untuk mereka menguji kelayakan bisnis di Indonesia,” katanya.
PT Astra Honda Motor (AHM) telah menampilkan kendaraan roda dua PCX Hybrid pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018. Perusahaan menargetkan dapat memroduksi sebanyak 2.000 unit dalam satu tahun.
Executive Vice President Director AHM Johannes Loman mengatakan, PCX Hybrid akan mulai diproduksi dan distribusikan di dalam negeri pada paruh kedua 2018. Saat ini perusahaan tengah menyiapkan layanan purna jual. "Awal semester dua (2018) mulai produksi dan jual. Lalu akhir tahun akan ada sepeda motor listrik," kata Johannes.
Baca: Sepeda Motor Listrik GESITS Segera Diproduksi, Ini Jadwalnya
Dia mengatakan bahwa sepeda motor hibryd yang menggendong mesin bensin dan baterai tidak begitu terpegaruh dengan ketersediaan infrastruktur SPLU. Pasalnya motor ini dapat mengisi daya listrik ketika beroperasi dalam kondisi normal.
Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dasrul Chaniago mengatakan pearlihan penggunaan sepeda motor konvensional ke listrik akan menekan konsumsi bahan bakar minyak.
Meskipun memiliki kapasitas tangi yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan mobil, tetapi populasi roda dua di Indonesia sangat tinggi. “Motor itu bisa menyumbang 60 persen konsumsi bahan bakar,” katanya.
BISNIS