Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Mobil membutuhkan drivetrain untuk dapat bergerak yang umumnya di Indonesia istilah 2WD yang terbagi penggerak roda depan atau FWD dan roda belakang (RWD).
Detailnya terdapat dua opsi drivetrain, yaitu all wheel drive atau AWD (penggerak semua roda) dan two wheel drive atau 2WD (penggerak dua roda).
Umumnya kendaraan menggunakan 2WD yang dibagi dalam dua kategori, yaitu front wheel drive atau FWD (penggerak roda depan), dan rear wheel drive atau RWD (penggerak roda belakang). Lalu apa perbedaan FWD dan RWD?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perbedaan paling mencolok FWD dan RWD adalah penempatan sumber tenaga. FWD menempatkan sumber tenaga pada roda depan dan membiarkan roda belakang menggelinding.
Sistem ini menggunakan gaya menarik beban. Sebaliknya, RWD menempatkan sumber tenaga pada roda belakang. Roda belakang bertanggung jawab mendorong untuk menggerakkan mobil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan kata lain, mengutip auto2000.co.id, kendaraan dengan penggerak roda belakang mendorong kendaraan ke depan dari roda belakang. Sementara kendaraan dengan penggerak roda depan, menarik kendaraan ke depan.
Umumnya mobil yang menggunakan FWD adalah sedan dan SUV. Sedangkan RWD digunakan pada mobil MPV terkhusus kendaraan dengan spesifikasi untuk mengangkut seperti truk dan bus.
Perbedaan lainnya, FWD dapat memaksimalkan efisiensi dengan meminimalkan bobot kendaraan karena sumber tenaga dari depan. Hal ini lantaran ban depan berada dekat dengan mesin.
Sehingga meminimalkan komponen yang diperlukan untuk mentransfer daya ke bagian belakang kendaraan. Kendaraan FWD juga mendapatkan keuntungan tambahan, yaitu interior yang lebih besar.
Selanjutnya: Lazimnya kendaraan RWD memiliki...
Lazimnya kendaraan RWD memiliki interior sempit sebab mengalokasikan ruang di bawah kompartemen penumpang untuk komponen tersebut.
Kendati demikian, kendaraan RWD umumnya lebih seimbang dalam hal distribusi bobot. Bagian dalam sistem transmisi kendaraan RWD membuat distribusi bobot lebih merata.
Karena menahan mesin, bersama dengan rakitan transmisi untuk roda, umumnya kendaraan FWD memiliki semua bobot yang terkonsentrasi di bagian depan. Ini dianggap sebagai keuntungan, karena bobot yang lebih berat berarti roda depan memiliki lebih banyak traksi.
Drivetrain FWD biasanya memiliki lebih banyak traksi dalam kondisi licin. Sehingga cocok diaplikasikan pada kendaraan dengan kondisi lalu lintas jalan raya. Contoh mobil FWD adalah Mitsubishi Expander, All New Grand Livina. FWD memiliki keuntungan traksi yang lebih bagus di jalanan licin.
Sementara sistem penggerak RWD cocoknya digunakan pada kendaraan dengan medan sulit atau dengan beban berat. Contoh mobil dengan penggerak RWD adalah si kembar Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, lalu ada Terios, Rush dan Kijang Innova lama.
Kendaraan RWD cocok untuk jalanan Indonesia. RWD dapat meminimalkan roda selip, khususnya saat di tanjakan atau mengangkut banyak penumpang.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca : Mobil Penggerak Roda Depan atau Roda Belakang, Simak Kelemahan dan Kelebihannya