Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pilpres

Ada Parpol Lain yang Akan Dukung Ganjar Pranowo, Hasto Kristiyanto: Berwarna Hijau dan Emas

Hasto Kristiyanto mengungkapkan ciri partai lain yang akan mendukung Ganjar Pranowo dengan menyebut dua warna: hijau dan emas.

9 Juni 2023 | 17.05 WIB

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat bersiap memberikan keterangan pers di sela Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Juni 2023. Hari kedua Rakernas, PDI Perjuangan akan membahas strategi pemenangan pemilu. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat bersiap memberikan keterangan pers di sela Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Juni 2023. Hari kedua Rakernas, PDI Perjuangan akan membahas strategi pemenangan pemilu. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberi petunjuk soal partai politik lainnya yang akan segera merapat ke barisan pendukung calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo. Hari ini, PDIP secara resmi menerima dukungan dari Partai Perindo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasto menyebut dua warna, hijau dan emas, sebagai petunjuk partai yang akan ikut mendukung Ganjar. Dengan bergabungnya partai tersebut, menurut Hasto, koalisi pendukung Ganjar akan semakin hijau karena sebelumnya sudah memiliki Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga menggunakan warna hijau sebagai warna kebesarannya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Ya ada (partai yang akan gabung). Kan warna hijau sudah ada, nah nanti akan semakin hijau. Itu juga nanti diharapkan bisa bergabung,” kata Hasto usai pertemuan dengan Partai Perindo di Kantor DPP PDIP, Jumat, 9 Juni 2023.

Selain PPP, partai politik peserta Pemilu 2024 yang berwarna hijau lainnya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin serta Partai Bulan Bintang yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra. 

Selain parpol berwarna hijau, Hasto menyebut petunjuk parpol yang akan gabung itu berwarna keemasan. Kendati demikian, ia enggan mengungkapkan parpol yang dimaksud.

“Kemudian kita lihat Indonesia emas Pak Jokowi, sehingga warna keemasan itu juga nanti diharapkan bisa bekerja sama,” kata dia.

Hasto bercerita, partainya terus menjajaki komunikasi dengan parpol lain untuk menghadapi Pemilihan Umum 2024. PDIP, kata dia, intensif berkomunikasi dengan Golkar dan PKB.

Tak hanya itu, dia menyebut partai pimpinan Megawati Soekarnoputi ini juga menjalin komunikasi dengan Partai Gerindra yang diketuai Prabowo Subinato. Pun dengan Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.

 “Ya kami intensif berdialog dengan Golkar, PKB. Bahkan Cak Imin kan juga digadang-gadang sebagai cawapres. Kami intensif melakukan komunikasi politik dan dua periode kami juga bekerja sama,” kata dia.

PDIP Jajaki Kerja Sama ke PKB dan Golkar

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut partainya berkomunikasi intensif dengan PKB dan Partai Golkar. Ia menyebut partainya menjalin komunikasi dengan ketua umum kedua pratai, Muhaimin Iskandar serta Airlangga Hartarto.

Dari komunikasi informal tersebut, Puan menyebut ada peluang terciptanya kesepakatan bersama. Menurut dia, baik PKB maupun Golkar bisa saja berjalan bersama PDIP menghadapi Pemilihan Umum 2024.

“Jadi kita lihat, kita jajaki. Insya Allah memang akan bisa ada kesepahaman, kesepakatan bersama, untuk bisa bersama-sama menuju Pileg dan Pilpres 2024. Itu masih panjang waktunya. Jadi masih kami jajaki secara matang dan cermat,” kata Puan di Kantor DPP PDIP, Jakarta Selatan, Jumat, 9 Juni 2023.

Kendati PKB dan Golkar sudah punya koalisi sendiri, Puan menyebut peluang kedua partai itu menjagokan bakal capres Ganjar Pranowo masih terbuka. Sehingga, pertemuan-pertemuan informal tetap digelar. 

“Nggak ada yang tertutup menurut saya, selama belum ada pendaftaran secara resmi,” kata Ketua DPR RI tersebut.

Posisi PKB dan Golkar di koalisi masing-masing

PKB saat ini sebenarnya sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Kedua partai bahkan sudah sama-sama sepakat untuk mengusung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai calon presiden. PKB menyorongkan Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres.

Akan tetapi hubungan PKB dan Gerindra tampaknya naik turun. PKB ingin agar mereka segera mengumumkan pasangan capres-cawapres. Partai yang didirikan oleh Presiden Indonesia ke-4 Abdurrachman Wahid alias Gus Dur itu bahkan sempat mengeluarkan ancaman akan mengevaluasi posisi mereka di KIR jika pasangan capres-cawapres tak juga diumumkan pada bulan ini.

Sementara Golkar sebelumnya sudah bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan Partai Amanat Nasional (PAN). Akan tetapi koalisi ini diprediksi akan bubar karena mereka tak sepakat soal siapa Capres yang akan diusung. Golkar berkeras menyorongkan Airlangga Hartarto sementara PPP sudah mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo.

PAN menjadi satu-satunya anggota KIB yang belum mendeklarasikan dukungan kepada Capres mana pun. Akan tetapi, mereka telah menyorongkan nama Menteri BUMN Erick Thohir kepada PDIP dan Gerindra untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus