Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pilpres

Debat Capres Malam Ini Dinilai Bisa Pengaruhi Elektabilitas Ketiga Pasangan

Debat Capres dinilai bisa mempengaruhi para pemilih yang belum menentukan pilihannya.

12 Desember 2023 | 14.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua KPU RI Hasyim As'ari meninjau persiapan debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. Pasangan Capres dan Cawapres juga tidak diperkenankan membawa atribut kampanye dalam bentuk apapun selama debat berlangsung. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai debat capres dan cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa malam, 12 Desember 2023, akan bisa mempengaruhi elektabilitas masing-masaing pasangan calon. Dia menilai, penampilan setiap kandidat dalam debat terutama akan bisa mempengaruhi kelompok masyarakat yang belum menentukan pilihan atau undecided voters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip hasil survei terakhir yang dilakukan Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas, kelompok masyarakat yang belum menentukan pilihan masih cukup besar, yaitu mencapai 28,7 persen. Menurut ujang, mereka belum menentukan pilihannya karena menunggu hasil debat akan seperti apa. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Besar atau sedikit, debat akan berpengaruh terhadap persepsi pemilih yang 28,7 persen itu,” kata Ujang saat dihubungi, Selasa pagi, 12 Desember 2023. 

Sebelumnya, survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berada di puncak dengan elektabilitas sebesar 39,3 persen suara. Di bawahnya, disusul Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar meraup 16,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan 15,3 persen suara. Sementara itu, ada 28,7 persen masih belum memutuskan pilihan. 

Survei tersebut dilakukan pada 29 November-4 Desember 2023. Wawancara berlangsung secara tatap muka terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia. Margin of error  plus minus 2,65 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Masih bisa terjadi swing voters

Ujang juga tak menutup kemungkinan debat capres akan bisa menghasilkan fenomena swinging voters atau pemilih yang berpindah pilihan. Meski demikian, dia belum bisa memastikan arah perpindahan pemilih tersebut.

Hanya saja, Ujang menilai performa para calon akan sangat menentukan tingkat elektabilitas mereka. Kandidat yang yang memiliki argumentasi bagus, menguasai masalah, materi, substansi, dan panggung disebut akan mendapat nilai positif dari masyarakat.

“Terutama calon pemilih 28,7 persen itu akan ke mana pilihan mereka,” kata Ujang. 

Ujang melihat masyarakat yang belum memutuskan pilihan karena masih masih ragu dan mempertimbangkan banyak faktor, salah satunya debat di KPU. Ujang memberikan contoh pemilih Anies Baswedan. Dia menilai masih banyak yang ragu karena Anies memilih Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.

Demikian juga dengan masyarakat yang mendukung Prabowo dan Ganjar, menurut dia, masih ada yang ragu dengan pilihan calon wakil presiden masing-masing. 

“Karena mereka belum terlalu yakin terhadap pasangan calon,” kata Ujang.  

Debat capres yang diselenggarakan KPU malam ini mengambil tema penegakan hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus