Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

16 Tahun Soeharto Berpulang Setelah 23 Hari Dirawat di RSPP Jakarta, Istana Terakhir di Astana Giribangun

Hari ini, 27 Januari 2008, Soeharto, Presiden Indonesia kedua meninggal. Berikut proses-proses mendekati meninggal di RSPP Jakarta.

27 Januari 2024 | 11.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
1.000 hari meninggalnya mantan Presiden Soeharto. ANTARA/Regina Safri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Genap 16 tahun, Soeharto, Presiden Indonesia kedua meninggal. Soeharto wafat pada Ahad, 27 Januari 2008 di Rumah Sakit Pusat Pertamina atau RSPP, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada hari itu, Soeharto tepat dirawat selama 23 hari. Dilansir dari Koran Tempo, pada dini hari, sumber Tempo mengatakan bahwa kornea mata Soeharto sudah tidak bereaksi. “Secara klinis, hal ini bisa disimpulkan bahwa pasien mengalami kematian batang otak,” ujarnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, saat itu, kata sang sumber, tim dokter belum bisa memastikan status kematian Soeharto lantaran menunggu neurolog yang kompeten untuk menentukan status kematian. Barulah, pada pukul 11 siang, Yusuf Misbach, neurolog, datang dan memastikan fungsi batang otak. Lalu, pukul 13.10 WIB, semua alat bantu berhenti bersamaan dengan meninggalnya Soeharto. 

Keterangan sumber tersebut, dibantah oleh Hadiarto Mangunnegoro, anggota Tim Dokter Kepresidenan. “Batang otak Soeharto tak pernah mati sampai saat terakhir (pukul 1 siang),” katanya. Ia pun menjelaskan bahwa satu hari sebelumnya, tepatnya pada Sabtu malam, Soeharto dilaporkan mengalami kembung akibat usus yang tidak bekerja. 

Menurutnya, perut kembung ini mengakibatkan paru-paru Soeharto yang sudah kepayahan semakin tertekan. Di saat yang bersamaan, kata Hadiarto, Soeharto juga dideteksi mengalami asidosis, yakni kondisi asam darah yang kelewat tinggi. 

Kemudian, Koordinator Tim Dokter Kepresidenan, Djoko Rahardjo mengatakan Soeharto meninggal dalam keadaan tidur. "Tak sadar saja, begitu," kata Djoko, pada Minggu, 27 Januari 2008. Ia mengaku bersama anggota tim dokter lainnya sudah berusaha maksimal. 

"Tapi Tuhan berkehendak lain," kata Djoko. Dia juga menambahkan jenazah akan disemayamkan di Cendana. Menurut Djoko, penyebab kematian ialah kegagalan fungsi organ. 

Jose, salah satu anggota tim dokter lainnya mengungkapkan secara umum kondisi tubuh Soeharto sangat kuat. Meskipun, paru-paru, jantung dan ginjalnya sudah terkena infeksi sistemik dan membebani semua organ lain, kata Jose, Soeharto mampu bertahan selama 23 hari.

Lalu, sebelum jenazah Soeharto di bawa ke ambulans, tampak dari lorong UGD RSPP, Prabowo Subianto dan Sudi Silalahi yang melafalkan syahadat ketika mendorong jenazah Soeharto menuju ambulans. Di luar, 17 anggota pasukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sudah disiapkan untuk mengawal ambulans menuju rumahnya di Jalan Cendana Nomor 6/8 Menteng, Jakarta Pusat.  

Keesokan harinya, sekitar pukul 07.00 WIB jenazah di bawa ke halaman rumah untuk upacara militer persemayaman dengan Inspektur Upacara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat saat itu Agung Laksono. Kemudian, bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Kolonel Avianto Saptono, Danrem 051 Wijaya Karta, Jakarta Timur saat itu. 

Selanjutnya, jenazah dibawa ke lapangan udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, dan akan diterbangkan ke Solo. "Saya serahkan jenazah untuk dimakamkan secara militer di pemakaman keluarga di Astana Giri Bangun," kata putri sulung almarhum Soeharto, Siti Hardianti Indra Rukmana. 

Kemudian, pukul 12.15 WIB, Soeharto dimakamkan di Kompleks Astana Giribangun, Karanganyar, Jateng, dengan upacara kemiliteran dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu menjabat sebagai presiden. 

Liang lahat untuk mantan presiden kedua itu pun sudah selesai digali, pada Minggu, 27 Januari 2008. Menurut Pelaksana Harian Astana Giribangun, Sukirno, penggalian liang lahat dilakukan sejak pukul 15.30 WIB. Sebanyak 2.000 kursi pun telah dipersiapkan di sekeliling makam, beserta tenda dan pengeras suara. "Melibatkan 57 orang," kata Sukirno. 

MICHELLE GABRIELA | IMRON ROSYID | DESY PAKPAHAN | REH ATEMALEM | NUR ROCHMI | SUTARTO | MCH | AQIDA SWAMURTI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus